SINGAPURA – Mesjid 200 tahun ini menyediakan tempat tidur, bantal dan air untuk tunawisma. Apapaun agama atau ras-nya.
World of Buzz menyebutkan kaum tunawisma dari berbagai agama di Singaura dipersilakan tinggal di Masjid Sultan tua ini. Di mesjid yang bersih dan luas itu dari gelandangan bisa beristirahat mulai pukul 22:00 sampai pukul 07:00.
Ruang istirahat tunawisma ini dilengkapi dengan kipas angin dan lima kasur tunggal dengan bantal yang nyaman. Selain itu, disediakan pula air kemasan gratis yang disediakan di sudut ruangan.
Bila ingin bermalam, yang harus dilakukan tunawisma adalah menemui satpam masjid untuk mendaftar sebelum menggunakan ruang tersebut.
Tuna wisma ini juga tak akan menggaggu pengunjung masjid. Soalnya, ruangan itu tidak terletak di gedung utama dan jauh dari ruang sholat di mesjid.
Sebaliknya, pengunjung mesjid juga tak bisa masuk ke tempat tuna wisma. Ini karena pintu ruangan itu hanya dapat diakses melalui pintu samping.
Cara ini dilakukan agar kegiatan beribadah bisa berjalan khusuk tanpa gangguan.
Juga, tak perlu khawatir keamanan mesjid akan terganggu. Petugas keamanan akan mengunci ruangan saat gelandangan beristirahat. Ini juga diperlukan untuk menghindari tuna wisma menjadi korban kejahatan.
Untuk saat ini, tempat itu hanya melayani pria tunawisma. Setiap orang hanya bisa tinggal di ruang itu selama beberapa malam saja karena keterbatasan ruangan.
Setelah mereka menginap, Kementerian Sosial dan Pengembangan Keluarga (MSF) akan menghubungi tuna wisma ini dengan agen pemerintah atau layanan sosial lainnya. Tujuannya membantu mereka menemukan tempat berlindung di tempat lain.
“Masalah tunawisma di Singapura meningkat. Masjid Sultan merasa bertanggung jawab untuk menyiapkan ruang tidur yang aman dan nyaman bagi mereka saat mereka menunggu atau mencari tempat permanen bagi mereka untuk menginap, ” kata petugas pengembangan sosial Masjid Sultan, Muhammad Aizuddin.
Masjid yang mapan telah bergabung dengan empat gereja, sebuah kuil dan amal untuk menyediakan tempat bagi tunawisma. (yp)