BEKASI – Penghafal Alquran asal Bekasi kian tumbuh. Meski, pertumbuhan masih kalah dengan daerah lain, seperti Riau, namun geliatnya terasa memberi suasana adem dan tenteram.
“Tapi Alhamdulillah, Bekasi masih ada (yang lulus) menghafal Alquran,” kata KH Ahmad Fayumi, Pimpinan PP Nurul Quran Bekasi, Kamis (21/11/2019).
Hal itu disampaikan saat acara Khataman Alquran ke-10 pesantren tersebut. Acara digelar di PP Nurul Quran, Babelan, Bekasi. Acara sekaligus Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Banyak (yang diwisuda) yang dari Riau,” katanya.
Menurutnya, acara wisuda diikuti 10 wisudawan yang sudah hafal Alquran. Dari kesepuluh wisudawan, sebanyak 6 santri dari daerah Riau, dua santri Bekasi dan duànya dari Jakarta dan Garut.
Selain mewisuda 10 penghafal quram juga diwisuda yang sudah hafal Juz 30 atau Juz Amma. Dengan komposisi jumlah wisudawan ini maka diharapkan ke depan santri dari Bekasi me ih banyak lagi. “Bukan apa apa, karena pesantren kita khan lokasinya di Bekasi?,” katanya.
Acara wisuda khataman di pesantren ini dilakukan setahun sekali. Rata rata jumlah wisudawan 10 santri yang hafal Alquran. Santri yang mau akan ikut wisuda kali ini diwajibkan disimak terlebih dahulu. Mereka juga wajib mengikuti proses selanjutnya seperti simaan khusus penghafal Alquran.
Pesantren kecil dengan jumlah santri tak lebih dari 200 santri termasuk produktif dalam melahirnan generasi penghasal Alquran. Dalam acara diisi tausiyah yang disampaikan Almuhaddits KH Jamalullail Lc. Sedangkan doa khatmil quran disampaikan KH Mu’tashim dari PP Pandanaran, Yogyakarta. (chotim/win)