DEPOK – Tokoh Muhammadiyah Prof Bachtiar Effendy tutup usia, Kamis (21/11/2019). Almarhum adalah salah satu pencetus dan penggagas berdirinya Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Cimanggis, Depok, serta dan Guru Besar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat.
Almarhum Prof.Bachtiar Effendy dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Lemperes, Jalan Raya KSU, Sukmajaya, Depok.
“Iya Alhamarhum Bachtiar Effendi merupakan salah satu penggagas berdirinya pembangunan Kampus UIII Cimanggis Depok. Setelah selesai sebagai dekan Fisip UI dirinya meminta kawan kawan muda untuk membuat proposal yang kemudian dikomunikasikan ke mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla,” ujar mantan Ketua Umum Muhammadiyah, Din Syamsudin didampingi Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nasir hadir dalam pemakaman Almarhum Bachtiar Effendy di Depok, Kamis (21/11/2019).
Setelah dikomunikasikan dan diajukan ke mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Kemudian JK meyakinkan ke Presiden Joko Widodo dan terlibat langsung melakukan pembangunan Kampus UIII yang tengah dikerjakan sekarang bersama Kemeneterian Agama, Kemenristekdikti hingga sekarang.
“Insya Allah Kampus UIII Cimanggis itu dalam waktu dekat dapat beroperasi atau menerima mahasiswa baru,” imbuhnya yang juga sempat melontarkan ide untuk mendirikan Universitas Islam Internasional di Pesantren Modern Internasional Amalela yang saya dirikan di Sumbawa.
Sekarang sudah ada smp sma segera melahirkan tamatan pertama tingkat sma, ujarnya bahkan saat sayas ingin mendirikan universitas almarhum Bachtiar Effendy sempat marah dan sempat mengatakan anda jangan buat prakasa seperti itu dulu.
Peran besar almarhum, tambah Din Syamsudin, bagi Internasionalisasikan Muhammadiyah waktu itu sebagai Ketua Lembaga Hubungan dan kerjasama Luar Negeri dan saya sebagai Ketua PP Muhammadiyah. Jadi saya tahu persis saat mendirikan cabang cabang istimewa Muhammadiyah di manca Negara sekitar 30 tahun lalu.
Menurut dia, sejak mahasiswa dulu dirinya bersama almarhum sudah menjadi wakil pemuda Indonesia di konferensi dunia agama untuk perdamaian sekitar tahun 1984-an.
Banyak mimpi dan keinginannya bagi dunia Islam yang belum terlaksana dan yang teringat betul dirinya ingin mendorong adanya sebuah Partai Islam yang solid tapi ya susah juga karena politik sekarang cerai berai atau pilih koalisasi masing masing.
Yang lebih mengena lagi dari pesan Almarhum Bachtiar Effendy, tambah Din Syamsudin, adalah meminta Muhammadiyah untuk menjadi kekuatan kritik control sosial terhadap Negara terutama dalam persoalan structural yang kita anggap menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945. “Itu yang paling membuat gusar diri almarhum,” tuturnya. (anton/win)