Thursday, 05 December 2019

Janda Kembang

Jumat, 22 November 2019 — 7:59 WIB
di pos ronda

WAHAI para lelaki, apa yang ada di kepala Anda begitu mendengar kata janda? Macam-macam ya? Janda, memang punya magnet yang sangat luar biasa. Tidak jelas, bagaimana asal mulanya,seorang wanita yang sudah berstatus janda kan berarti sudah pernah kawin, menikah, sudah menjadi ‘bekas’ orang? Kok, malah jadi idola, ya?

Janda, apalagi diberi embel-embel ’kembang’ menjadi ‘janda kembang?’ Wow, ini akan menjadi buah bibir. Dan biasanya jika ada seorang janda kembang di satu kampung, apalagi cantik maka beritanya akan menggeser para gadis lain.

Kalau boleh membahas, janda memang dianggap gampangan, jadi siapa saja, lelaki boleh menggodanya. Kayaknya seorang wanita janda memang pantas untuk menjadi rebutan.

Sayangnya, para lelaki sebagian besar hanya ingin main-main. Janda layaknya  piala yang boleh diperebutkan, bukan untuk menjadi wanita bakal istri, tapi hanya sekadar mainan. Begitu.

Lalu mengapa janda selalu menjadi pusat perhatian? Ya, seorang wanita yang baru saja lepas dari perceraian, apalagi dia masih muda, janda kembang, belum punya anak, biasanya sangat agresif mempromosikan dirinya.

Lalu nggak salah kalau kemudian banyak lelaki yang ingin masuk dalam pelukannya.

Tapi sekali lagi, sangat disayangkan, kebanyakan lelaki menjerat janda, adalah lelaki hidung belang, seperti kumbang, yang hanya mau menghisap madunya, lalu terbang jauh.

Kasus semacam itu sering terjadi. Kasihan janda. Status tersebut seharusnya bukan untuk diobral bagi lelaki iseng, tapi janda adalah juga wanita  yang harus dihormati. Mereka adalah wanita yang pernah gagal dalam berumah tangga, jangan disakiti lagi. Kasihan! (massoes)