JAKARTA – Pemprov DKI Jakarta menargetkan hingga 2022, sebanyak 13.500 unit rumah DP Rp0 untuk warga berpenghasilan rendah terbangun. Mengingat tingginya minat warga untuk memiliki hunian tersebut.
Dirut PD Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan, optimis pihak mampu mewujudkan target tersebut. “Tahap pertama di Pondok Kelapa Jakarta Timur sudah siap huni,” kata Yoory kepada Poskotanews, Jumat (22/11/2019).
Kendati demikian Yoory mengatakan perlu kerjasama dengan berbagai pihak untuk menyampaikan rencana tersebut kepada masyarakat. “Kita ingin warga memgetahui secara persis soal program ini. Sebab itu, kerjasama dengan berbagai pihak termasuk media sangat diperlukan,” imbuhnya
Dari data saat ini, Sarana Jaya juga tengah mempersiapkan pembangunan tahap kedua di atas lahan 2,8 hektar di Cilangkap dan Pulogadung 4 hektar.
“Kami masih merancang rumah yang akan dibangun di Cilangkap dan Pulogebang. Kami akan membeli lahan di Selatan dan Barat, itu kita sudah punya beberapa list, bisa kita beli dan dijadikan rumah DP Rp0. Seharusnya tidak ada kendala untuk membangun 13.500 dalam lima tahun. Tanahnya kan milik BUMD,” tandasnya.
Menurut Yoory, warga yang memiliki rumah DP Rp0 tersebut sangat diuntungkan karena mendapat subsidi dari Pemprov DKI Jakarta.
Harga Subsidi
Yoory menyebut sama seperti tipe yang disediakan di Pondok Kelapa Vilage. Dimana Klapa Village tersebut terbagi menjadi enam tipe. Pertama, tipe studio yang berukuran 21 meter persegi dengan harga per unit Rp 184 juta. Besaran cicilan setiap bulan yaitu Rp1,9 juta untuk jangka waktu 10 tahun, Rp1,4 juta untuk jangka 15 tahun, dan Rp1,17 juta untuk cicilan 20 tahun.
Kemudian tipe studio berukuran 22,25 meter persegi, dengan harga unit sebesar Rp195,8 juta. Untuk jangka waktu cicilan 10 tahun akan dikenakan cicilan Rp2 juta setiap bulan, jangka 15 tahun Rp1,49 juta, dan masa 20 tahun sebesar Rp1,24 juta.
Untuk unit satu kamar atau luas 23,95 meter persegi harganya dipatok Rp210,7 juta. Cicilan selama 10 tahun dikenakan biaya setiap bulan sebesar Rp 2,1 juta, selama 15 tahun dikenakan biaya cicilan Rp1,61 juta, dan masa 20 tahun cicilan Rp1,3 juta.
Selanjutnya, tipe satu kamar dengan luas 24,25 meter persegi seharga Rp213,4 juta. Untuk cicilan selama 10 tahun yaitu Rp2,2 juta setiap bulan, Rp1,63 juta untuk 15 tahun, dan 20 tahun dikenakan biaya Rp1,35 juta.
Kemudian, unit dengan dua kamar seluas 34,65 meter persegi seharga Rp335,4 juta. Cicilan Rp3,4 per bulan untuk masa cicilan 10 tahun, Rp2,5 juta untuk masa 15 tahun, dan Rp2,12 juta untuk masa 20 tahun.
Sedangkan, tipe paling luas dengan dua kamar seluas 35,3 meter persegi harganya Rp341,7 juta. Untuk cicilan 10 tahun setiap bulan dikenakan biaya Rp3,5 juta, masa 15 tahun sebesar Rp2,6 juta, dan 20 tahun sebesar Rp2,16 juta. (john/ruh)