Jika anda sedang membutuhkan situs poker online terbaik Indonesia 2025, silakan kontak kami di PoskotaNews untuk mendapatkan link daftar dan login IDN Poker di situs agen resmi IDN Play terpercaya, Nirwanapoker.

Nikmati semua pertandingan bola sejagat raya, dapatkan odds terbaik di situs judi bola IDN Sport besutan IDN Play dan bersenang-senanglah dengan sesama penggila sepak bola Indonesia di komunitas petaruh bola situs VIO88.

Jika anda ingin bermain Toto Macau dengan hasil maksimal, mulailah dengan membuat prediksi togel yang terencana. Tentukan jumlah putaran, pola angka keluaran dan evaluasi setiap akhir minggu. Dengan sistem seperti ini, taruhan anda akan lebih terkordinasi dan tidak mengandalkan hoki semata. Situs bandar toto togel ARIZONA88 menyediakan tabel pengeluaran Toto Macau 4D yang bisa diakses 24 jam secara gratis. Dengan menggunakan data toto macau di halaman situs ini > https://rattegioielli.com sebagai acuan dalam membuat prediksi togel, itu akan memberi anda keunggulan psikologis dan strategi.

Di acentalaska.com, mereka memahami bahwa masalah kesehatan bisa menakutkan. Itulah sebabnya tim Acent Anchorage berupaya semaksimal mungkin untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi setiap pasien. Dokter spesialis meluangkan waktu untuk mendengarkan dan menyesuaikan perawatan dengan kebutuhan unik Anda. Baik konsultasi maupun prosedur bedah di BioPharma Global, Anda dapat mempercayai mereka untuk memprioritaskan kesejahteraan Anda. Bergabunglah dengan komunitas pasien ACENT yang puas hari ini!


Wednesday, 27 November 2019

Membentuk Masa Depan Bangsa, Tapi Guru Banyak yang Teraniaya

Selasa, 26 November 2019 — 8:05 WIB
sentilan guru

GURU ditugaskan untuk membentuk masa depan bangsa, tapi mereka lebih banyak dikekang aturan ketimbang pertolongan. Begitu sepenggal pidato Mendikbud Nadiem Makarim menyambut Hari Guru 25 Nopember 2019. Tapi semenjak ada UU Perlindungan Anak dan KPAI, guru jadi teraniaya. Hanya menjewer murid saja sudah jadi masalah, bahkan dipenjara.

Jadi guru di era globalisasi dan jaman now, menghadapi generasi milenial pula; bebannya semakin berat. Karena pengaruh internet, guru sering kalah pintar dengan muridnya, guru  sering ketinggalan informasi. Murid sekarang, tak semenurut murid-murid dulu. Kini sudah banyak diberitakan tentang murid tidak sopan pada guru bahkan menganiaya pula.

Kurang ajarya murid dulu paling-paling minum wedang (air minum)-nya Pak/Bu Guru. Murid sekarang, seperti yang terjadi di Bantul beberapa hari lalu, tega menusuk gurunya di SMA gara-gara asmara. Bahkan di Menado, seorang guru SMK Oktober lalu tewas ditusuk murid, gara-gara ditegur saat merokok di kelas.

Wali murid sekarang memang pinter-pinter. Semenjak ada Komisi Perlindungan  Anak Indonesia (KPAI) dan UU Perlindungan Anak, hanya karena menjewer atau menyabet murid pakai tuding, sudah jadi masalah. Orangtua tak terima atas laporan anaknya, lalu mengadu ke polisi. Sudah banyak guru dipenjarakan gara-gara soal sepele ini. Ada juga guru yang dibebaskan hakim, karena penganiayaan ringan itu tujuannya untuk pendidikan.

Orangtua dulu, jika anak melapor habis ditempeleng atau dijewer guru, justru dimarahi. Anakpun tak menjadi cengeng, sebentar-sebentar mengadu karena dihukum pak guru. Sekarang, begitu banyak orang bersumbu pendek, berani menghajar guru karena laporan anaknya. Bahkan ada juga yang menggugat ke pengadilan gara-gara sekolah tak menaikkan ke kelas lebih tinggi.

Dalam pidatonya sebanyak 2 lembar itu Mendikbud Nadiem Makarim berjanji akan mengurangi beban guru, di antaranya soal pekerjaan administrasi. Tapi PGRI dan FSGI menilai, pidato Mendikbud tak ada yang baru, hanya mengulang pidato Presiden Jokowi. Guru butuh eksekusi bukan sekedar orasi. (gunarso ts)