Thursday, 05 December 2019

Kemendes PDTT Buka Perkuliahan Online untuk Warga Desa

Rabu, 4 Desember 2019 — 17:17 WIB
Sekjen Kemendes PDTT RI, Anwar Sanusi. (ist)

Sekjen Kemendes PDTT RI, Anwar Sanusi. (ist)

JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi menegaskan, pihaknya terus berinovasi memberikan ilmu pengetahuan kepada perangkat desa di pelosok nusantara melalui kuliah online.

“Kami menawarkan satu platform baru, yakni platform terkait pelatihan akademi desa 4.0 untuk edukasi kepada masyarakat desa dengan menggunakan teknologi internet,” kata Anwar, usai menghadiri pameran dan pelatihan kepemimpinan nasional di STIA LAN, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).

Anwar memaparkan, setiap minggu pihaknya memberikan kuliah online melalui website akademidesa.kemendesa.go.id. “Jadi dengan kuliah online itu, kita semua akan mendapatkan pembelajaran dari orang-orang yang memiliki kapasitas tentang perdesaan,” ujarnya.

Ia menambahkan, dengan adanya inovasi kuliah online, masyarakat tidak harus datang dalam satu perkuliahan tertentu. Warga desa bisa mengikuti banyak pembelajaran melalui laman tersebut. Seperti, pengelolaan pemerintahan desa, pengelolaan usaha di tingkat desa termasuk badan usaha milik desa dan bagaimana penguatan pengawasan di tingkat pedesaan.

Kuliah online ini, menurutnya, sudah berjalan kurang dari 1 tahun dan mendapat tanggapan positif dari banyak masyarakat. “Respons masyarakat cukup bagus dan banyak yang upload, banyak yang mendaftarkan di dalam akademi desa ini. Hari ini sudah 700 pendaftar dalam waktu beberapa bulan. saya yakin dengan sosialisasi nanti disampaikan lewat media massa, orang semakin tahu dan ikut di dalam akademi desa,” terangnya.

Ia pun optimistis bahwa akademi desa ini berjalan efektif dan bermanfaat karena dapat diakses di mana pun, kapan pun dan oleh siapa pun. Terlebih, dengan adanya dana desa yang sangat besar dan adanya desa-desa yang membangun maka perlu ilmu pengetahuan.

“Mereka butuh ilmu, pengetahuan dan keterampilan bagaimana menggunakan dana desa dengan baik. Dana desa yang baik adalah kuncinya untuk
meningkatkan perekonomian warga masyarakatnya,” tuntasnya. (deny/ys)