Situs toto adalah langkah pertama menuju petualangan yang tak terlupakan. Contohnya di pasaran togel Macau, para penjudi memasuki dunia yang penuh dengan kegembiraan dan kejutan. Dengan tekad yang kuat, mereka siap memutar otak untuk merumuskan prediksi berdasarkan angka keluaran data macau 4d beberapa bulan sebelumnya.

Pernah dengar situs judi poker online terpercaya dari IDNPLAY? Jika ya maka tidak salah lagi bahwa idnpoker adalah jawabannya. Situs ini juga menyediakan download APK terbaru dan link login alternatif untuk pemain di wilayah Indonesia dan benua Asia.

Friday, 06 December 2019

Polisi Ungkap Jaringan Pengedar Sabu Palembang – Jakarta

Rabu, 4 Desember 2019 — 18:12 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.(firda)

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.(firda)

JAKARTA – Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap pengedar narkoba jenis sabu jaringan Palembang – Jakarta.

Kasus itu bermula dari laporan masyarakat yang diterima polisi terkait adanya dugaan pengedaran narkoba di wilayah Jakarta. Setelah melakukan penyelidikan, polisi menangkap tersangka berinisial M di depan Balai Sudirman, Jakarta Selatan, pada Minggu (1/12/2019).

Dari penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan sabu seberat 3.237 gram. “Modusnya di kamumplase dalam bungkus teh Cina. Ini jaringan Palembang-Jakarta. Satu tersangka berhasil kita tangkap inisial M alias A,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (4/12/2019).

Kepada polisi, tersangka M mengaku sudah empat kali mengedarkan dan menjadi kurir sabu di wilayah Jakarta. Diduga, tersangka M telah mengedarkan 20 kg sabu. Adapun sekali mengambil barang, ia mengambil sabu seberat 5 kilogram.

Yusri menyebut, tersangka M biasa mengedarkan sabu dengan cara diecer per 200 gram. “Pengakuan awal dia sudah 4 sampai 5 kali (mengambil sabu dan mengedarkan), ini berarti sekitar 20 kilogram dia,” sambungnya.

Sebagai pengedar dan kurir, M dibayar sebesar Rp20 juta setiap kali mengedarkan sabu seberat 1 kg. Tak hanya itu, biaya kontrakan M juga dibayarkan oleh seorang DPO berinisial A.

“Upahnya Rp 20 juta setiap kirim 1 kg sabu-sabu. Bahkan kontrakan M itu dibayarkan oleh A yang DPO itu sekitar Rp 10 juta. Polda Metro Jaya masih mengejar kepemilikan barang,” jelasnya.

Namun ketika polisi membawa tersangka M untuk menunjukkan keberadaan DPO A, M justru berusaha melawan petugas dan mengambil senjata petugas.

“Saat pengembangan menunjukan kepemilikan barang tersebut walaupun M sudah berdalih menyebutkan beberapa tempat tetapi nggak ada yang tepat semua untuk pemilik si A yang DPO,” kata Yusri.

“Di tempat yang ke-3 pelaku inisial M sempat merebut senjata petugas saat itu terjadi perkelahian dan dengan prosedur SOP yang ada M kita lumpuhkan dan tertembak sehingga meninggal,” imbuhnya.

Sementara itu hingga kini polisi masih mengejar DPO A. Sedangkan jasad tersangka M masih berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. (firda/tri)