JAKARTA – Pemukiman warga Muara Baru, Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, terancam disapu gelombang ombak laut akibat jebolnya tanggul NCICD (National Capital Integrated Coastal Development( NCICD), Selasa (3/12/2019).
Peristiwa jebolnya tanggul yang terjadi pada pukul 17: 10 tersebut membuat warga khawatirkan. Soalnnya, lokasinya dekat dengan pemukiman warga. Mereka pun meminta pemerintah segera memperbaikinya.
“Tanggul yang jebol ini kan fungsinya untuk memecah sekaligus penghalang ombak yang ada di laut. Kalau jebol seperti ini, nanti bagaimana. Yang ada pemukiman kami bisa habis kalau ada gelombang laut tinggi,” ucap Fajar, salah satu warga Muara Baru, Rabu (4/12/2019).
Meski ada ke khawatirkan tersebut, namun dirinya dan warga lainnya belum ada yang mengungsi. “Palingan kita waspada aja, kalau bisa setiap anggota keluarga berjaga. Khawatir tiba tiba ombak datang,” ujarnya.
Pengerjaan NCICD terbagi menjadi beberapa bagian, yakni Kementerian PUPR, Dinas Sumber Daya Air, dan pengembang reklamasi. Saat ini, tanggul laut yang sudah dibangun mencapai 9,3 km. Kementerian PUPR 4,5 km, Dinas Sumber Daya Air 2,7 km, dan pengembang 2,1 km.
Kementerian PUPR masih harus membangun 14,98 km lagi, Dinas SDA 8,8 kilometer lagi, dan pengembang masih harus menyelesaikan 13,4 kilometer lagi.
Tapi, karena proyek reklamasi dihentikan, pengembang juga menghentikan pembangunan tanggul laut tersebut. Alasannya, semula pembangunan tanggul laut merupakan bagian dari kontribusi tambahan atas reklamasi.
Akhirnya, 13,4 kilometer yang belum diselesaikan pengembang harus dibangun oleh Kementerian PUPR dan Dinas SDA. Kementerian PUPR harus membangun total 16,48 km lagi sedangkan Dinas SDA DKI Jakarta harus menyelesaikan 20,8 km tanggul lagi.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI, Juaini mengatakan, tanggul yang jebol merupakan bagian dari pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR. Untuk sementara, petugas memasang pagar pengaman di sekitar tanggul yang jebol.
“Saya lihat sih sementara lagi di pengaman ini aja, pagar pengaman. Pagar pengaman aja, pagar seng,” tutur dia.
Juaini tak bisa menjamin penanganan pertama ini dapat memastikan tanggul tak benar-benar roboh dan air laut masuk ke permukiman warga. Dia juga belum tahu persis penanganan lanjutan apa saja yang dilakukan oleh Kementerian PUPR terkait hal ini. (deny/yp)