Thursday, 05 December 2019

Komisi X DPR Pertanyakan Berbelit-belitnya Seleksi Beasiswa LPDP

Kamis, 5 Desember 2019 — 3:15 WIB
Gedung DPR/MPR/DPD RI. (win)

Gedung DPR/MPR/DPD RI. (win)

JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati menyampaikan keluhan masyarakat mengenai proses tes wawancara calon penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Berdasarkan temuan yang ia terima di lapangan, sejumlah calon penerima beasiswa mengeluhkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan saat tahapan tersebut tidak ada hubungannya dengan rencana studi ke depan.

“Wawancara yang kadang-kadang tidak nyambung katanya dengan yang mau terima beasiswa. Orang mau terima beasiswa, kok wawancaranya berbelit-belit dan kadang menyangkut privasi, rumah tanggalah ditanya, radikalisme, sehingga harus di-keep jugalah wawancara. Itu terjadi dua tahun yang lalu, dan sekarang November 2019 terjadi lagi dan sempat viral,” kata Anis saat RDP Komisi XI DPR RI dengan jajaan direksi LPDP di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (4/11/2019).

Beasiswa yang bersumber dari dana abadi pendidikan ini dinilai memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan pendidikan sumber daya manusia Bangsa Indonesia. Tercatat hingga Oktober tahun ini, 22.024 mahasiswa telah menerima beasiswa pendikan, dengan jumlah 10.071 mahasiswa on going, serta 9.072 tercatat sebagai alumni LPDP tahun ini.

Dengan besarnya angka tersebut, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan agar LPDP tidak hanya menggelontorkan beasiswa saja, atau sebagai juru bayar saja, tetapi lulusannya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk dapat memberikan solusi pemecahan masalah bangsa, serta dapat langsung berkontribusi nyata demi bangsa.

“Jadi wajar kalau masyarakat meminta orang-orang lulusan LPDP ini, karena anda dibiayai oleh uang pajak rakyat yang kita collect-nya susah benar, pendapatan pajak kita kecil kemudian dipakai untuk biaya mereka di luar negeri dengan gaya hidup, tapi tidak punya kontribusi,” kritik legislator dapil DKI Jakarta I ini.

Untuk itulah, Anis mendorong LPDP membuat suatu langkah besar bagaimana alumni penerima beasiswa dapat berkontribusi langsung terhadap pemecahan masalah bangsa melalui pengelolaan riset yang baik.

Dengan demikian, dana beasiswa yang bersumber dari uang rakyat dapat memberikan dampak solusi masalah yang ada di masyarakat, seperti perekonomian yang tengah lesu seperti sekarang ini.

“Dimana fungsi riset LPDP-nya, masalah radikalisme yang dikumandangkan hampir diseluruh kementerian dimana korelasinya riset-riset itu, masalah pelambatan ekonomi, masalah-masalah kekerasan perempuan dan anak. Jadi mohon perhatiannya dari Bapak Direktur untuk bisa membuat riset-riset LPDP atau hasil alumni LPDP bisa berkontribusi langsung untuk masalah-masalah bangsa,” pungkasnya. (*/win)