Jika anda sedang membutuhkan situs poker online terbaik Indonesia 2025, silakan kontak kami di Nirwanapoker untuk mendapatkan link daftar dan login IDN Poker di situs agen resmi IDN Play terpercaya serta download aplikasi mobile untuk bermain di smartphone Android.

Salah satu kesalahan umum petaruh dalam bermain Toto Macau 4D di permainan togel web VIO88 adalah terlalu sering mengganti strategi. Padahal, konsistensi adalah salah satu kunci menuju kemenangan jangka panjang. Pilih satu metode, uji selama beberapa putaran, lalu evaluasi hasilnya. Situs penyedia data macau 4d bisa membantu Anda menyimpan dan membandingkan hasil prediksi dengan data keluaran resmi. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah strategi yang digunakan efektif atau perlu diubah.


Saturday, 07 December 2019

Masyarakat Diminta Berani Tegur Penceramah yang Sampaikan Ujaran Kebencian

Jumat, 6 Desember 2019 — 19:10 WIB
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid. (ikbal)

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid. (ikbal)

JAKARTA – Kementerian Agama melihat ada kesan permisif dari masyarakat terhadap ceramah yang mengandung unsur kebencian kepada kelompok atau orang tertentu. Hal ini menanggapi maraknya ceramah keagamaan yang mengandung ujaran kebencian bahkan fitnah serta adu domba.

“Masyarakat selama ini kesannya permisif terhadap penceramah seperti itu,” ujar Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid, di Kantor DPP PPP, Jalan P. Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat (6/12/2019).

Zainut berharap agar masyarakat turut aktif praktik kebencian yang disebarkan melalui mimbar agama. Dia meminta agar masyarakat berani menegur penceramah yang memberikan tausiah namun melenceng dari ketentuan norma baik agama maupun hukum.

“Kalau ada penceramah yang jelas-jelas menyampaikan ujaran kebencian, fitnah, adu domba, masyarakat harus berani menegur. Jangan dibiarkan,” tegas dia.

Diketahui seorang penceramah, Habib Jafar Shodiq harus berurusan dengan kepolisian setelah ceramahnya dianggap menghina Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Dalam ceramahnya Jafar dinilai menebar kebencian usai menghina Ma’ruf dengan sebutan ‘babi’. (ikbal)