JAKARTA — Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto, memastikan harga bahan kebutuhan pokok (bapok) stabil menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal 2019 & Tahun Baru 2020. Menyusul pantauan ke sejumlah pasar tradisional daerah.
“Perkembangan stok dan harga bapok di Pasar Jebres dan Pasar Rejosari terpantau stabil. Kemendag mengapresiasi sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha, yang terus menjaga pasokan dan harga bapok tetap stabil sehingga masyarakat bisa mendapatkan bapok dengan harga yang terjangkau,” ungkap Mendag Agus didampingi Wali Kota Solo Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo, Jumat (6/12/2019).
Sampai Kamis (5/11/2019), diakuinya, pemantauan langsung di lapangan telah dilaksanakan di 11 provinsi, yaitu Jawa Timur, Banten, NTT, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Tengah, Papua, Sumatera Utara, Papua Barat, Maluku, dan Jawa Tengah.
Pemantauan serupa dilakukan minggu ke-2 di empat daerah lain yaitu Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Pengawalan kelancaran pasokan bapokakan dilaksanakan mulai 16–20 Desember 2019 di 45 kota yang tersebar di 15 provinsi.”
Protes peternak ayam
Sebelumnya, ratusan peternak ayam se-jawa tergabung dalam Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) menuding Kementerian Perdagangan tidak taat aturan dan merugikan peternakan rakyat. Pasalnya, harga ayam seperti dibiarkan anjlok kendati ada harga patokan terendah sesuai Permendag 96/2018.
“Kami dibiarkan merugi total hingga Rp 2 trilyun dengan harga ayam Rp 16.000-an per kg. Padahal HPP (batas atas-bawah) Rp 20 ribu dan Rp 18 ribu. Kami tidak dibantu pemerintah untuk mempertahankan HPP, tapi kami dipaksa turunkan harga waktu harga melonjak,” ujar Wasekjen I Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (Pinsar), Muhlis Wahyudi, di tengah ratusan pengunjukrasa sama di Kemendag, Rabu (27/11/2019). (rinaldi/win)