JAKARTA – Panglima TNI Marsekal TNI Dr (HC) Hadi Tjahjanto menghadiri sekaligus sebagai pembicara pada acara Silaturahmi Nasional Ulama, Umaro, TNI, dan Polri, yang bertemakan “Peran Ulama, Umaro, TNI, dan Polri dalam Mempertahankan Empat Pilar Kebangsaan dan Meneguhkan Aswaja”, di Pendopo Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (7/12/2019).
Panglima TNI dalam sambutannya menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat besar, di mana dua per tiga bagian dari Indonesia adalah lautan dan satu per tiga adalah daratan. Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah, mulai dari dasar laut sampai puncak gunung.
“Oleh sebab itu, tugas TNI adalah menjaga stabilitas keamanan dengan melengkapi alat deteksi bekerjas ama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk mengamankan negara Indonesia yang kaya ini,” ujarnya
Menurut Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, dengan luasnya lautan Indonesia mungkin bangsa tidak tahu apa yang terjadi setiap hari di dua per tiga lautan tersebut.
Bisa terjadi pencurian ikan, mengirim barang kel uar negeri tanpa izin, serta memasukkan barang dari luar negeri ke dalam negeri tanpa izin. “Terkait hal tersebut kita harus bisa memantau dan menjaga semua kekayaan negara ini,” ucapnya.
Di sisi lain terkait dengan polusi sampah plastik di laut Indonesia, Panglima TNI mengungkapkan bahwa hampir 150 juta ton plastik ada di laut Indonesia, di mana terdapat 8 juta ton plastik setiap tahun.
“Apabila ini berlanjut terus sampai 10 tahun yang akan datang, maka kita akan makan ikan tongkol yang di dalam perutnya ada plastik,” katanya.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menambahkan bahwa salah satu pemuda Indonesia berhasil menemukan satu sistem menggantikan plastik dengan menggunakan singkong dan singkong itu berhasil dibuat menjadi tas.
Apabila tasnya tidak digunakan lagi, dimasukkan ke air akan menjadi luntur atau hancur. “Ini adalah satu bentuk kreatifitas anak bangsa yang bernilai dari kejuangan bela negara untuk bisa menjaga negara ini,” pungkas Panglima TNI. (rilis/win)