JAKARTA – Sebanyak 60 kaum muda di Jakarta Barat dilatih sebagai relawan Sahabat Taruna Siaga Bencana (Tagana). Para calon pawang kebencanaan ini selama dua hari digembleng di Hutan Kota Rawa Buaya Cengkareng.
“Asyiknya bisa ngumpul dengan para relawan dan yang terpenting bisa menambah wawasan dalam penanganan bencana. Kuncinya sadar akan bencana dan harus trampil dalam penanganan di lapangan,” ujar Umar (22) warga Cengkareng saat pelatihan berlangsung, Minggu (8/12/2109).
Koordinator Tagana Jakbar, Muhammad Idris menjelaskan 60 peserta pelatihan Sahabat Tagana berasal dari kalangan milineal. Kondisi ini sesuai persyaratan untuk menjadi Sahabat Tagana yakni maksimal berusia 40 tahun, berbadan sehat dan memiliki kemauan kuat untuk menjadi relawan Tagana.
“Kaum mileneal jaman now juga harus dibekali pelatihan penanganan bencana, sehingga mereka trampil sebagai rekawan dan menjadi ujung tombak di wilayah masing-masing manakala terjadi bencana,” kata Idris.
Selama dua hari, seluruh peserta mendapatkan berbagai materi terkait penanganan kebencanaan seperti pelatihan navigasi, dapur umum, logistik. Termasuk penjelasan terkait profil Tagana dan BNPB Daerah DKI Jakarta. Serta penggunaan aplikasi Jakarta Aman yang terintegrasi dengan layanan darurat 112.
Idris berharap melalui pelatihan tersebut, peserta trampil sebagai ‘pawang bencana’ karena siap dan sigap lebih awal saat terjadi bencana.
“Kami senantiasa memantau dan membina relawan Sahabat Tagana melalui berbagai kegiatan pelatihan sehingga selalu up date dan bergerak dalam satu komando,” pungkasnya. (rachmi/tri)