Tuesday, 10 December 2019

Habitat Berkurang Menjadi Penyebab Anak King Cobra Berkeliaran di Perumahan

Senin, 9 Desember 2019 — 21:53 WIB
Salah satu anak ular jenis King Cobra yang berhasil ditangkap warga perumahan Royal Citayam Regensi, Bojonggede. (anton)

Salah satu anak ular jenis King Cobra yang berhasil ditangkap warga perumahan Royal Citayam Regensi, Bojonggede. (anton)

BOGOR – Banyaknya ular kobra di kawasan Citayam dan Bogor menurut Yudi, seorang kontraktor yang juga pengusaha properti, karena daerah itu dulunya hutan bambu.  Yudi mengaku kenal betul dua daerah ini.

Menurut dia, kini kawasan tersebut  walau sudah berubah menjadi hunian, namun lubang dan induk ular masih saja bertelur dan berkembang biak.

Ditambah lagi dengan sekarang masa peralihan musim dari kemarau ke musim hujan, membuat anak ular keluar dari sarangnya untuk mencari sarang baru.

“Telur di buai menjadi anak ular. Setelah jadi anak ular, mereka keluar dari lubang dan mencari sarang baru. Kalau sekarang anak ular cobra berkeliaran hingga sudah 29 ekor ditangkap warga di Citayem, karena mereka mencari sarang baru usai ditetas induknya.” kata Yudi.

‘Bisa juga, karena habitatnya yang berkurang karena masifnya pembangunan pemukiman baru di Bojonggede dan Cibinong,” ungkap Yudi.

Menurut Yudi, ular cobra tidak bersarang di area pemukiman. Bahwa sekarang muncul anak ular cobra dimana-mana, itu karena lahan mereka menyempit lalu keluar dan mencari lahan yang lebih luas untuk bergerak.

Untuk langkah antisipasi, Yudi meminta warga di dua daerah ini untuk rajin kerja bakti dilahan kosong atau pekarangan yang masih ada rumput liar hingga tempat lembab.

“Karena disinilah tempat favorit tempat ular bersarang. Ular cobra itu senangnya itu di balik batu, pohon bambu dan tempat – tempat lembab hingga rumput liar,” ujarnya.

Kalau lingkungan sudah bersih dengan rutin kerja bakti, ular akan pergi mencari baru lagi. “Saran saya, kalau ada lubang di tanah yang mencurigakan, segera tutup. Atau bisa meminta pertolongan ke petugas Dinas Pemadam Kebakaran atau komunitas reptile,” papar Yudi. (yopi/win)