Monday, 09 December 2019

Ketum Golkar ke Capres 2024, Jangan Mengulang Nasib ARB

Senin, 9 Desember 2019 — 6:20 WIB
sentilan golkar

 

AIRLANGGA Hartarto terpilih lagi sebagai Ketum Golkar perido 2019-2024. Ada “beban” tambahan untuknya, dia harus siap nyapres di 2024, setidaknya memenuhi obsesi ARB, yang gagal nyapres di 2014. Di tangan Airlangga Hartarto, Golkar berhasil bangkit lagi. Tapi jika maju, harus hati-hati, jangan mengulang nasib ARB di 2014 lalu.

Terpilihnya kembali Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar, diwarnai “panas dingin” oleh ambisinya Bamsoet juga ingin menjadi Ketum Gokar. Tapi sebelum Munas, Bamsoet sudah menyatakan mundur dari pencalonan, sehingga Airlangga Hartarto pun terpilih aklamasi. Lagi pula, sedari awal terpilihnya Bamsoet sebagai Ketua MPR adalah merupakan kompensasi dia yang tidak mencalonkan diri sebagai Ketum Golkar.

Beda dengan Ketum-Ketum sebelumnya,  Golkar di tangan Airlangga memang punya tugas berat, untuk mengembalikan citra partai beringin yang terpuruk gara-gara ulah Setya Novanto dengan proyek e-KTP-nya. Bila Pemilu 2014 kursi Golkar di DPR 91 kursi, di Pemilu 2019 masih dapat 85 kursi.

Itu jumlah yang masih lumayan. Sebab gara-gara kelakuan Ketum lama Setya Novanto, diprediksi Golkar akan menjadi partai gurem. Ternyata di Pemilu 2019 lalu hanya kehilangan 6 kursi. Itu semua dinilai karena kerja keras Airlangga Hartarto. Perolehan kursi mengempis sedikit, sementara jidat Setya Novanto malah membengkak segede bakpao isi kacang ijo.

Begitu terpilih lagi, Airlangga dapat “beban” tambahan dari Ketua Dewan Pembina Golkar, Abu Rizal Bakrie, yakni harus siap nyapres di 2024. Di samping untuk menaikkan citra Golkar sebagai partai besar, sekaligus juga menjawab obsesi masa lalu ARB itu sendiri, yang begitu pahit sebagai Ketum Golkar.

Bagaimana tidak? Jauh hari sebelum Pilpres berlangsung, ARB sudah berbangga diri punya tiket ke Pilpres 2014. Tapi faktanya, dalam setiap survey elektabilitasnya jeblok. Ketika Jokowi dan Prabowo sudah menyatakan siap berlaga, ARB gagal mengajak Demokrat berkoalisi. Walhasil, meski awalnya punya tiket, apa yang dicitakan ARB malah meleset. Bung Ical harus pasrah pada nasib, bahwa ical dalam bahasa Jawa itu artinya hilang.

Mengemban amanat partai dan ARB, Airlangga Hartarto siap berlaga di Pilpres 2024. Tapi harus hati-hati, jangan sampai mengulang nasib seniornya tersebut. Jika dia maju, sedikitnya ada 3 “bayangan” Capres nantinya. Sebelumnya telah beredar isyu, selain Prabowo yang pengin maju lagi, juga ada nama Puan Maharani, ada pula Anies Baswedan. Makin kaya pilihan rakyat. Mau pilih yang ahli menata negara, atau sekedar ahli menata kata. (gunarso ts)