DEPOK – Massa menghakimi pasangan suami istri (pasutri) hingga babak belur, selain itu angkot yang menjadi mata pencaharian juga dirusak.
Berdasarkan pengakuan korban Sela (25), warga Depok ini, tidak tahu sebab kenapa tiba-tiba dirinya bersama suami Rius (30), menjadi korban bulan-bulanan massa di pinggir Jalan Raya Muchtar, Sawangan, Kota Depok, Jumat (13/12/2019) petang.
Di Polsek Sawangan, Sela menceritakan nasib sial yang didapatkannya berdua dengan suaminya. Menurut dia, ketika Rius hendak menurunkan penumpang di pinggir jalan tidak jauh dari Perum Riveria Sawangan, setelah itu datang seorang pengendara motor langsung memukul kendaraan angkot D03 jurusan Depok Parung hingga kaca depan mobil pecah.
“Posisi mobil kita berhenti mau menurunkan penumpang sudah menghidupkan lampu segitiga, namun dari arah belakang ada pengendara motor melintas langsung berhenti memukul kaca mobil hingga pecah setelah itu kabur,” ujarnya kepada Poskota sambil menahan sakit di bagian hidung sama mata akibat ikut kena bogem mentah massa.
Suami tidak terima angkot dirusak, bahkan kaca mobil hingga retak pecah tersebut. Ia langsung turun dan mencoba mengejar pengendara motor yang kabur namun ia malah digebukin massa.
“Tidak hanya saya kena bogem mentah massa, namun suami saya pengemudi angkot dihajar habis-habisan sama masyarakat hingga kepala bocor dan sekujur tubuh memar,” kata wanita berperawakan gemuk ini.
Ia menduga ada salah sasaran. Tidak hanya menjadi salah sasaran, namun masyarakat yang terlihat kesal juga melampiaskan merusak angkot yang digunakan kepada sang suami.
“Pada saat kejadian suami tidak terima kaca mobil dipecah, langsung emosi dan langsung turun dari mobil, masyarakat yang salah menangkap informasi langsung menghajar suami hingga babak belur. Saya sebagai istri tidak terima mencoba melindungi malah terkena bogem mentah juga hingga kena di hidung dan mata,” tambahnya.
Selain itu lanjut Sela, mobil yang dirusak bukan kepunyaan suami, namun punya orang lain. “Angkot sudah rusak begini bagaimana mau diperbaiki, uang tidak ada dan harus mempertanggungjawabkan ke pemilik bagaimana. Suami saya tidak terima kalau angkot dirusak begini. Harus ada yang bertanggung jawab,” cetus wanita perantauan asal Kupang ini.
Secara terpisah,Kapolsek Sawangan Kompol Suprasetyo menjelaskan, berdasarkan informasi dari anggota di lapangan, sopir angkot terpengaruh minuman keras, sehingga dalam keadaan mabok membuat masyarakat kesal.
“Pengemudi Angkot ini mabuk, masyarakat yang mau membantu melihat sopir angkot ini arogan, kesal sehingga terjadi pemukulan. Dan tidak ada penyerangan atau main hakim sendiri oleh masyarakat pada saat kejadian,” tambahnya.
“Laporan korban sudah kita terima. Barang bukti angkot D03 Depok Parung, B 1988 UL disita sebagai barang bukti. Sedangkan, kasusnya akan kita selidiki lebih jauh. Untuk kondisi korban yang luka akan kita visum dan diobati terlebih dahulu.” (Angga/win)