Hebat juga Bripka Tohiri, 27, dari Pamekasan (Madura) ini. Ketika ditusuk Serda Asman, 30, gara-gara dituduh selungkuhi istrinya, masih mampu menyelamatkan diri. Dia rampas sepeda motor orang untuk menuju Rumah Sakit. Dia berhasil tertolong jiwanya, meski tetap harus diproses hukum atas perselingkuhannya.
Dalam kondisi panik, orang biasanya tak bisa berpikir dengan cepat dan tepat. Padahal justru kepanikan itu malah mengancam jiwanya sendiri. Ketika ditusuk pisau misalnya, biasanya langsung ambruk dan pasrah, menunggu pihak lain menolongnya. Ya kalau ada yang segera menolongnya? Kalau tidak, malaikat Izroil lah yang menjemputnya.
Alkisah seorang oknum polisi Bripka Tohiri yang bertugas di Polres Pamekasan, terlibat affair dengan Ny. Narsih, 28, istri Serda Asman yang bertugas di Kodim setempat. Berani juga nyali oknum polisi ini, bini TNI kok diganggu. Kalau ditembak bagaimana, apa nggak jebol itu kepala.
Sejauh mana perselingkuhan Narsih – Tohiri, tak ada catatan dan kisahnya. Yang jelas dengan cepat Serda Asman segera mencium gelagat buruk istrinya tersebut. Bahwa dia marah pada istrinya, itu jelas. Tapi tidak cukup sampai di situ, Asman ingin bikin perhitungan dengan Bripka Tohir. Laki sama laki-laki, kalau perlu duel.
Ironisnya, katanya mau bikin perhitungan, tapi Serda Asman tak membawa kalkulator. Dia malah menyelipkan pisau komando dan mencari Bripka Tohiri di rumahnya di daerah Teja Timur. Keduanya langsung terlibat cekcok dan disusul dengan perkelahian. Agaknya Serda Asman keteter, sehingga dia cabut pisau komando miliknya dan ditusukkan ke perut Tohiri.
Darah pun mengucur dari perut oknum polisi itu. Tapi Tohiri ternyata punya pembawaan tenang, meski darah mengucur dari perutnya, dia tak ambruk, tapi segera merampas sepeda motor Scoopy milik orang yang sedang dikendarai. Dan langsung dipakai menuju rumah sakit terdekat.
Pemilik sepeda motor minta tolong orang untuk mengejarnya. Tapi ibu Bripka Tohiri menjelaskan, anaknya bukan pencuri, dia sekedar pinjam motor itu untuk menuju ke RSUD Mertodirjo. “Maafkan ya, anak saya dalam kondisi kritis.” Kata sang ibu.
Memang benar, berkat gerak cepat Bripka Tohiri, dia bisa segera memperoleh pertolongan sementara, dan kemudian dirujuk ke RS Dr. Sutomo, Surabaya. Jiwanya berhasil diselamatkan, meski harus menjalani proses hukum akibat perselingkuhannya tersebut. Begitu juga Serda Asman juga diproses secara hukum karena main hakim sendiri.
Dari dulu rebutan cewek bisa mengancam jiwa. (Tribun Jateng/Gunarso TS)