Sunday, 15 December 2019

Hadiri Munas IKA UII, Mahfud MD: Perkuat Pancasila dengan Warna Ke-Islaman

Sabtu, 14 Desember 2019 — 14:37 WIB
Mahfud MD bersama Anies Baswedan dan Mendikbud Nadiem Makarim hadiri Munas IKA UII. (adji)

Mahfud MD bersama Anies Baswedan dan Mendikbud Nadiem Makarim hadiri Munas IKA UII. (adji)

JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta Universitas harus menjadi lembaga yang memperkuat nilai-nilai Pancasila dan keIndonesiaan. Hal ini harus dilakukan oleh civitas akademika yang masih aktif maupun yang sudah alumni.

Hal tersebut diungkapkan ole Mahfud MD saat Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Keluarga Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) di kawasan MT Haryono, Jakarta, Sabtu (14/12/2019).

Menurutya, UII memiliki tiga pilar, yakni pilar kelimuan, ke-Islaman dan ke-Indonesiaan. Pilar ini harus diperkuat terus menerus. “Islam turut membangun keilmuan Indonesia. Seharusnya ke-Islaman dan ke-Indonesiaan menyatu sebagai pohon ilmu. Yang harus dilakukan UII adalah menguatkan Pancasila melalui warna ke-Islaman,” kata Ketua IKA UII dua periode ini.

Diingatkan Mahfud, dalam negara demokrasi, wajar orang berbeda pendapat dan pilihan. Tetapi yang harus ditekankan adalah, akidah dan akar harus tetap sama. Ia juga mengimbau alumni UII untuk terus berjuang untuk Indonesia lewat pintu yang berbeda-beda.

“Wajar berbeda pendapat. Selama akidah dan akarnya, sama. Islam dan Pancasila. Alumni UII harus masuk dan berjuang dari berbagai pintu. UII jangan satu pintu saja. Boleh dari PDI Perjuangan, saya dulu dari PKB. Jadi memencarlah. Tidak usah saling memaki karena berbeda pintu perjuangan,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Mahfud menambahkan, UII sebagai kampus tertua, kampus yang lahir 40 hari sebelum kemerdekaan yakni 8 juli 1945 di Gedung Migrasi, Jakarta dan direskiman oleh Bung Karno, harus menjadi universitas pencetak dan lembaga kader bangsa. Sebab universitas ini didirikan oleh tokoh-tokoh bangsa dan pahlawan seperti Abdul Kahar Moezakir, Dr Sardjito, hingga Mohammad Hatta. Kampus ini juga mencetak tokoh pendiri HMI yakni Lafran Pane dan mencetak kader-kader di berbagai bidang, khususnya di bidang hukum yang telah dan tengah menjabat.

“Kampus ini dibangun tokoh pendiri bangsa. Sehingga komitmen UII dalam soal kebangsaan, tak diragukan. Mestinya UII harus terus menjadi lembaga pendidikan kader bangsa,” tandasnya. Soal Munas, Mahfud yakin IKA UII akan menemukan sosok yang tepat. “Saya yakin IKA UII punya banyak stok tokoh yang akan melanjutkan tugas-tugas yang telah kita bangun,” harapnya.

Hadir dalam acara ini sejumlah alumni seperti Wakil Ketua Mahkamah Agung Syarifuddin, politisi PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat, eks Menteri Desa Marwan Jafar, eks Ketua KY Suparman Marzuki, Erwin Muslimin, dan tokoh lainnya. Selain itu, hadir pula Mendikbud Nadiem Makarim sebagai keynote speaker dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membuka Munas IKA UII.

Seperti diketahui, IKA UII tengah mencari figur pengganti Mahfud sebagai Ketua Alumni. Selain kesibukannya sebagai Menkopolhukam, Mahfud MD juga sudah dua periode menjabat sebagai ketua alumni kampus yang telah menelurkan sejumlah tokoh nasional ini. “Kami tengah mencari sosok pengganti Pak Mahfud, yang mampu membawa kemajuan organisasi ke depan, dan bisa memberi manfaat untuk Indonesia,” ujar Sekjen IKA UII Herman Dulaimy.

Sementara Ketua Panitia Munas IKA UII Dewi Ekasari menyatakan, sejumlah alumni antusias menghadiri Munas ini. Saat ini jumlah alumni UII sudah puluhan ribu, tersebar di seluruh Indonesia. (adji/mb)

Terbaru

Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta. (rizal)
Minggu, 15/12/2019 — 19:17 WIB
UU Kewarganegaraan Ancam Imigram Muslim
PKS Desak Pemerintah Panggil Kedubes India
CEO Sahara Farah menerima piagam penghargaan dari Muri atas pemecahan rekor Gebyar 10.000 Warung. (ist)
Minggu, 15/12/2019 — 18:55 WIB
Gelar GEBYAR 10.000 WARUNG, SAHARA Ukir Rekor MURI