JAKARTA – Hasil bercocok taman yang dilakukan warga RW 04 Ciracas, Jakarta Timur, yang bertani di tengah perkotaan akhirnya berbuah manis. Pasalnya, 20 kilogram sawi pakcoy berhasil mereka panen dari pertanian yang mereka gelar di empat titik pemukiman.
Lurah Ciracas Rikia Marwan mengatakan, warganya kini sudah bisa menikmati hasil panen Sawi Pakcoy yang ditanam secara hidroponik di permukiman warga. Hal ini terlihat dari 20 kilogram sawi yang di panen beberapa waktu lalu.
“Sekitar 20 kilogram Sawi Pakcoy yang ditanam di empat lokasi wilayah RT 08/04 bisa langsung dikonsumsi warga,” katanya, Jumat (13/122019).
Dikatakan Rukia, bukan hanya di konsumsi warga, 20 kilogram sawi yang di tanam tanpa sedikitpun bahan kimia, juga dijual ke warga sekitar. Hal itu agar uang yang didapat bisa digunakan untuk membeli bibit. “Yang di jual juga nggak semuanya. Cuma sekedarnya agar bisa beli bibit lagi,” ujarnya.
Ke depannya, Rikia berharap hasil panen Sawi Pakcoy bisa dipanen lebih banyak lagi. Bahkan sawi dengan kualitas baik itu bisa dipasarkan ke pasar swalayan sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga.
“Jadi enggak hanya memperindah lingkungan dan menimalisir polusi, tapi juga ada manfaat ekonominya untuk warga. Apalagi ini juga program Pemprov DKI,” ujarnya.
Rikia menambahkan, hasil panen Sawi Pakcoy yang ditanam warga juga sudah diakui Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur. Terlebih, sawi yang dihasilkan itu memiliki kualitas yang cukup baik. “Kami bersyukur dengan kerja keras yang dilakukan warga mendapat hasil yang sangat baik,” ungkapnya.
Bahkan, sambung Rikia, pihaknya tengah mengedukasi warga untuk bisa mengolah Sawi Pakcoy. Dimana sayuran itu ternyata bisa diolah menjadi minuman kesehatan smoothie yang kini digandrungi warga karena manfaatnya bagi tubuh.
“Dari 10 RW di Kelurahan Ciracas, sudah hampir semua RW melaksanakan program urban farming dan mendapat respon positif dari warga. Ini juga untuk persiapan lomba Pangan Aman tingkat nasional tahun 2020,” pungkasnya. (Ifand/win)
