Saturday, 14 December 2019

Pedagang Keluhkan Keberadaan PSK dan Judi di Pasar Bogor

Sabtu, 14 Desember 2019 — 9:50 WIB
ilustrasi

ilustrasi

BOGOR – Temuan banyaknya kondom bekas pakai dan air kencing dalam botol air mineral, membuat Dirut PD Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor bersitegang dengan pedagang.

Pengelola pasar meragukan temuan pedagang tersebut. “Itu foto kapan. Bisa dibuktikan? Jangan menuduh,” katanya.

Namun setelah di tunjukan kondom bekas pakai yang berserakan di lantai dan air kencing, Dirut PD Pasar Pakuan Jaya, Muzakir yabg semula meragukan informasi pedagang dan pekerja, akhirnya percaya.

Menurut Dirut PD Pasar Pakuan Jaya, masalah kondom ini sudah beres. Pekerja Seks Komersial (PSK) dipastikan tidak ada lagi yang beroperasi di Pasar Bogor. Dan pihak keamanan Pasar Bogor selalu saja monitor mengenai perkembangan keamanan di sana.

“Untuk masalah kencing segera saya bereskan,” kata Muzakir.

Masih Beroperasi

Beberapa pedagang kepada wartawan mengaku, masalah PSK sulit diberantas. Amar Nasution, salah satu pedagang mengungkapkan, hingga saat ini para psk masih mangkal di Pasar Bogor.

“Mereka ini kadang mangkal, kadang tidak. Ada bantuan keamanan 1 orang polisi dan 1 orang dari korem jaga disini. Sudah 3 bulan ini mereka para WTS timbul tenggelam,” kata Amar Nasution.

Pedagang pakaian ini menuturkan, banyak perilaku pedagang dan pekerja pasar di Pasar Bogor yang tak berkeadaban. Buktinya pedagang dan pekerja pasar ini banyak kencing sembarangan dan memuat kencing mereka itu di dalam botol air mineral.

“Pasar kalau bukan kita yang jaga, lalu siapa lagi,”kata Amar Nasution, Jumat (13/12/2019).

Selain perilaku kencing sembarangan dan   lokasi mangkal para penjaja seks bebas, di Pasar Bogor juga digunakan sebagai lokasi judi. “Jam operasional judi ini pada malam hari.

“Pasar buka 24 jam. Petugas keamanan pasar ada. Tapi kita tidak tahu kenapa bisa begitu,“ katanya.

Sebagai pedagang, Amar meminta agar masalah di Pasar Bogor, pegawai PD Pasar Pakuan Jaya harus lebih peka. “Kalau pasar bersih, rapi dan tidak jorok, pembeli akan banyak datang. Kalau perilaku negatif yang di tonjolkan,  beraktifitas di Pasar Bogor lama-lama akan mati. Kenapa? karena permasalahannya akan merembet kemana-mana,” paparnya. (yopi/mb)