JAKARTA – Menjadi menteri mungkin dambaan banyak pelajar. Tapi menjadi menteri ketika masih sekolah, ini luar biasa. Itulah yang dialami tiga siswa Sekolah Global Mandiri Cibubur yaitu I Putu Narendra Anggayana Mahardika atau yang biasa dipanggil Naren, Keandra Fausta Abisha atau Abi, dan Made Denia Tirka Prayuttaya atau Ayut.
Meski hanya satu hari menjadi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), tapi satu hari di Jumat (13/12) itu menjadi hari yang paling bersejarah dan tak terlupakan bagi Naren yang duduk di kelas 4, Abi di kelas 5, dan Ayut kelas 6. Begitu juga bagi Kementerian LHK hal ini terasa spesial.
Pengalaman unik para Menteri Cilik ini mereka peroleh sebagai hadiah dari Menteri LHK Siti Nurbaya atas keberanian dan akurasi menjawab pertanyaan yang diberikan Menteri Siti. Sebagai hadiah atas keberanian dan akurasi jawaban; ketiga murid cerdas ini mendapat kesempatan untuk merasakan sehari menjadi Menteri LHK.
Menteri Siti mengumumkan kepada jajaran staf protokol dan beberapa eselon I tentang hadirnya Menteri Cilik ini. “ Serunya, hari ini kedatangan tiga tamu istimewa, murid-murid dari Sekolah Global Mandiri,” ujar Siti.
Para Menteri Cilik ini mendapatkan arahan agenda harian Menteri LHK dari Irfan, Kepala TU KLHK. Agenda harian menteri hari ini Jumat, adalah menerima rapat pimpinan terbatas, lalu menerima tamu Tim Republika dan menyerahkan penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri serta menerima laporan tentang wildlife dari Dirjen Konservasi.
Di antara agenda tersebut, sebagai Menteri Cilik, ketiga pelajar yang didampingi oleh Kepala Sekolah Global Mandiri Cibubur, Miss Anna serta guru Mr John dan Mr Douglas, juga berkesempatan melaksanakan kunjungan ke Museum Kehutanan dan Taman Hutan Arboretum yang ada di Kompleks Kementerian LHK, Manggala Wana Bhakti.
Jadi Inspirasi Siswa Lain
Menteri Siti berharap, pengalaman ini dapat memberi pengalaman baik bagi ketiganya, dan menjadi inspirasi bagi anak-anak lainnya. “Saya mengajak seluruh anak Indonesia untuk terus mencintai lingkungan dan menerapkannya dalam perilaku kehidupan sehari-hari, lakukan mulai dari hal kecil di sekitar untuk membawa perubahan besar,” papar Menteri Siti.
Menteri Cilik ini bersama Menteri Siti menyerahkan Thropy Adiwiyata Mandiri bagi 101 sekolah dan Sertifikat Adiwiyata Nasional bagi 333 sekolah yang diterima oleh para Kepala Sekolah dari sekolah tersebut pada sekitar 260 an kabupaten/kota.
Pesan penting disampaikan Menteri Siti yaitu Presiden Jokowi mengarahkan kepada semua Menteri dalam menghadapi bonus demografi, di mana ke depan penduduk dengan usia produktif akan lebih besar jumlahnya, maka harus dipersiapkan dengan baik generasi muda Indonesia dengan muatan nilai-nilai penting diantaranya nilai-nilai cinta lingkungan dan kejuangan bagi Tanah Air di antaranya dengan menjaga lingkungan.
Oleh karena itu, menurut Menteri Siti menyiapkan dari sekolah adalah langkah penting dan utama menyiapkan generasi bangsa yang akan bersama-sama dalam perjalanan untuk Indonesia Maju.
Agenda terakhir Menteri Cilik Lingkungan Hidup dan Kehutanan adalah menerima laporan tentang Wildlife dari Dirjen Konservasi tentang hasil-hasil dari video- trap badak, tentang kemitraan masyarakat dengan ekowisata alam dan gajah; tentang kehidupan orang utan dan burung cendrawasih.
Menteri Cilik ini menurut Menteri Siti, menunjukkan semangat untuk belajar. “Terus lakukan aksi nyata menjaga lingkungan hidup dan kehutanan Indonesia,” ajak Menteri Siti kepada ketiganya.
Bagi KLHK, generasi muda memiliki peran penting dalam mendukung pelestarian lingkungan dan kehutanan. Untuk itu, KLHK terus memacu tumbuhnya kesadaran dan kepedulian generasi milenial untuk tune-in dan secara bertahap mengalami pelembagaan nilai-nilai generasi cinta lingkungan dengan menanam pohon, mengurangi sampah plastik, memilah sampah dari sumbernya, serta menjaga kelestarian lingkungan hidup. (*/win)