Saturday, 14 December 2019

Wiranto Dipilih Jadi Wantimpres, Ini Alasan Jokowi

Sabtu, 14 Desember 2019 — 4:08 WIB
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto .

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto .

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan pertimbangan untuk memilih 9 (sembilan) anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019-2024 adalah  rekam jejak, pengalaman di bidang masing-masing. Selain itu juga terkait dengan kapabilitas dan integritas.

“Saya kira beliau-beliau ini ya memiliki kapasitas untuk memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden baik diminta maupun tidak diminta. Saya kira beliau-beliau memiliki kapasitas yang baik,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai dirinya melantik anggota Wantimpres 2019-2024, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/12) siang.

Menurut Presiden Jokowi, di antara anggota Wantimpres ada yang berkaitan dengan sosial, keagamaan misalnya Gus Luthfi (Habib Lutfi bin Yahya), ada yang berkaitan dengan ekonomi misalnya Dato Tahir, misalnya yang berkaitan dengan ekonomi kecil Bu Putri, dan lain-lain.

Sementara terkait pemilihan Wiranto sebagai Ketua Wantimpres, menurut Presiden Jokowi, karena mantan Menko Polhukam pada Kabinet Kerja itu sudah memiliki track record dan pengalaman ang panjang di pemerintahan, juga di TNI.

“Saya kira itu, menangani banyak masalah. Ini kan memberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden,” tutur Presiden.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya melalui Keputusan Pesiden Nomor: 137/P/2019, Presiden Jokowi telah melantik 9 (sembilan) anggota Wantimpres priode 2019-2024, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/19 siang.

Kesembilan anggota Wantimpres yang dilantik itu adalah: 1. Wiranto sebagai Ketua merangkap Anggota; 2. Agung Laksono (Partai Golkar); 3. Arifin Panigoro (Pengusaha); 4. Soekarwo (mantan Gubernur Jatim); 5. Sidarto Danusubroto (PDIP); 6. M. Mardiono Bakar (PPP); 7. Dato Sri Tahir (Pengusaha); 8. Habib Lutfi bin Yahya (Ulama); dan 9. Putri Kuswinu Wardarni (Pengusaha). (setkab/win)