JAKARTA – Hasil registrasi peserta Relay Marathon BPJAMSOSTEK sekitar Rp258 juta akan didonasikan untuk perlindungan jaminan sosial bagi pekerja rentan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Dirut BPJAMSOSTEK Agus Susanto mengungkapkan, saat ini masih banyak pekerja rentan yang belum mendapat perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan karena tidak mampu membayar iuran.
“Jadi melalui kegiatan Relay Marathon BPJamsostek ini, kami mengajak para peserta lomba untuk berdonasi untuk memberi perlindungan kepada pekerja rentan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS),” jelas Agus yang didamping PPS Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga M. Erfan di kawasan Epicentrum, Kuningan, Minggu (15/12/2019).
Dirut BPJAMSOSTEK Agus Susanto menyerahkan donasi untuk perlindungan pekerja rentan kepada Baznas.(rihadin)
Agus menambahkan, para pekerja rentan seperti sopir, asisten rumah tangga, pedagang, pemulung dan pekerja serabutan lainnya, juga membutuhkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
“Tapi karena mereka belum mampu membayar iuran, maka saya mengajak seluruh masyarakat untuk berempati dengan menyumbang melalui Baznas untuk memberi perlindungan para pekerja rentan dengan didaftarkan sebagai peserta BPJAMSOSTEK,” kata Agus.
(Baca: Ribuan Pelari Ramaikan BPJAMSOSTEK Relay Marathon 2019)
Para pekerja rentan ini, lanjutnya, dapat didaftarkan melalui program pekerja mandiri dengan iuran minimal Rp16.800 dan mendapat perlindungan manfaat jaminan kematian (Jkm) dan jaminan kecelakaan kerja (JKK).
“Mudah-mudahan dengan donasi ini, akan semakin banyak pekerja rentan yang mendapat perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Kalau bukan kita yang membantu, siapa lagi,” tuturnya.
Rekor Muri
Dirut BPJAMSOSTEK Agus Susanto menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk penyelenggaraan Marathon yang diikuti peserta Disabilitas terbanyak.(ist)
Dalam pelaksanaan relay marathon kali ini, BPPJAMSOSTEK juga mendapat pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena diikuti ‘Peserta Lomba Lari Difabel Terbanyak’.
“Ada sekitar 100 peserta difabel yang ikut dalam marathon kali ini. Ini sebagai bentuk kepedulian BPJAMSOSTEK untuk peserta difabel, karena mereka juga layak beraktivitas dibidang atau dikegiatan apapun,” jelas Agus.
Untuk peserta kategori wheelchair yang diikuti penyandang disabilitas atau difabel, penyelenggara memberikan uang tunai sebesar Rp1 Juta untuk 24 finisher pertama.
Agus menambahkan, lomba lari marathon ini, kedepan akan dijadikan ajang lomba tahunan, yang penyelenggaraannya dikaitkan dengan Hari Ulang Tahun BPJAMSOSTEK. (tri)