Jika anda sedang membutuhkan situs poker online terbaik Indonesia 2025, silakan kontak kami di Nirwanapoker untuk mendapatkan link daftar dan login IDN Poker di situs agen resmi IDN Play terpercaya serta download aplikasi mobile untuk bermain di smartphone Android.

Salah satu kesalahan umum petaruh dalam bermain Toto Macau 4D di permainan togel web VIO88 adalah terlalu sering mengganti strategi. Padahal, konsistensi adalah salah satu kunci menuju kemenangan jangka panjang. Pilih satu metode, uji selama beberapa putaran, lalu evaluasi hasilnya. Situs penyedia data macau 4d bisa membantu Anda menyimpan dan membandingkan hasil prediksi dengan data keluaran resmi. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah strategi yang digunakan efektif atau perlu diubah.


Tuesday, 17 December 2019

Isu Politik Dinasti Bisa Ancam Gibran di Pilkada

Senin, 16 Desember 2019 — 14:43 WIB
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun saat memaparkan temuannya. (ikbal)

Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun saat memaparkan temuannya. (ikbal)

JAKARTA – Isu politik dinasti bisa menjadi ganjalan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo. Menurut survei yang dilakukan Median pada 3 Desember hingga 9 Desember dengan 800 responden, terdapat 41,6 persen menyebut niat Gibran bertarung di Solo merupakan bentuk dinasti politik mengingat dia merupakan putra Presiden Joko Widodo.

Meskipun 55,5 persen koresponden menganggap bukan dinasti politik dan 2,9 persen menjawab tidak tahu, isu politik dinasti harus dikelola kubu Gibran. Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun mengatakan isu tersebut perlu dikendalikan karena isu dinasti politik masih dimaknai konotatif di Indonesia.

“Kalau Dinasti politik membesar akan mengancam elektabilitas Gibran. Kalau isu bisa dikendalikan mungkin saja Purnomo bisa dikalahkan,” ujarnya saat memaparkan temuannya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2019).

Diketahui pada survei yang sama popularitas Waki Walikota Solo, Achmad Purnomo unggul dengan 94.5 persen dibanding Gibran dengan 82,3 persen. Popularitas keduanya masih jauh unggul dibanding dengan tokoh yang dianggap berpotensi maju, yakni Teguh Prakosa, Dinar Retna Indasari dan  Paundara Sukmaputra.

Rico menambahkan pemilih Gibran berasal dari pemilih pemula dan milenial. Sedangkan pemilih Purnomo merupakan pemilih matang secara usia.

“Pada pemilih usia 17-19 tahun, Gibran unggul dengan 40 persen. Dan pada usia 20-29, pemilih memilihi Gibran dengan 45,8 persen. Sedangkan pemilih dewasa secara usia, yakni di atas 29 tahun lebih memilih Achmad Purnomo,” jelas Rico. (ikbal/mb)