BEKASI – Dafa Mawla Rahman, pelajar SMP Islam Al-Azhar Summarecon, Kota Bekasi, menoreh prestasi nasional dalam bidang memanah.
Terakhir, pelajar kelas 7 ini meraih medali emas dalam Turnamen KUAD Open 2019 belum lama ini.
“Alhamdulillah. Fokus dan tenang disertai doa menjadi hal penting sehingga Daffa bisa juara,” kata Deddy, pendamping Dafa.
Disebutkan, sejak kelas 5 SD cucu kesayangan ini sudah memiliki hobi memanah. Maka, kemudian diikutkan dalam klub untuk belajar lebih fokus dalam olahraga memanah. Sehingga, saat ini mulai lebih fokus dalam memanah.
Dalam kejuaraan panahan KUAD Open 2019 disebutkan sebanyak 544 pemanah dari 74 klub panahan, Pengda/Pengcab Perpani, sekolah, hingga satuan TNI-Polri. Kegiatan ini dilaksanakan pada 12-15 Desember 2019 di Lapangan Gatot Soebroto, Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur.
Dafa saat menerima pengalungan medali emas.(ist)
Direktur Keuangan TNI AD (Dirkuad) Brigjen TNI Temas mengatakan, kejuaraan yang dihelat bersama Pengda Perpani DKI Jakarta ini merupakan rangkaian kegiatan HUT ke-74 Keuangan Angkatan Darat, sekaligus ajang pembinaan dan penjaringan bibit-bibit pemanah.
Ia menjelaskan, selain diikuti pemanah nasional dari sejumlah klub dan Pengda/Pengcab Perpani serta TNI-Polri, kejuaraan kali ini juga diikuti oleh masyarakat umum dari berbagai usia kelompok. Terkait pembinaan usia dini, kejuaraan ini mempertandingkan kelompok umur U9, U12, U14 dan U16 putra/putri.
“Dafa dalam turnamen ini meraih emas dan perunggu. Sebuah prestasi yang semoga bisa mendorong semangat pelajar lain di Bekasi,” katanya.
Dalam even itu putra pertama pasangan Rino Rahman dan Putri Handayani yang ikut Klub BFA Bekasi menjadi perhatian tersendiri. “Karena nilainya saling berkejaran tipis,” kata Dedy.
Prestasi ini diakui sudah membanggakan. Namun memang diperlukan konsentrasi dan perjuangan. Di sela waktu sekolah, selalu disempatkan untuk berlatih dan berlatih. “Alhamdulillah, Dafa menjadi lebih fokus dan konsentrasi,” katanya.
Diharapkan, ke depan akan bisa menjadi lebih baik dalam prestasinya. Kalau saat ini baru jarak 15 meter, ke depan akan lebih fokus untuk jarak lebih jauh, yakni 30 meter. (chotim/tri)