Thursday, 19 December 2019

Jokowi Sebut Target Terbitkan 9 Juta Sertifikat Tanah Telah Terlampaui

Rabu, 18 Desember 2019 — 22:50 WIB
Presiden Jokowi saat menyerahkan sertifikat yang digelar di Lapangan Tenis Tertutup Keramat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara , Rabu (18/12).(ist)

Presiden Jokowi saat menyerahkan sertifikat yang digelar di Lapangan Tenis Tertutup Keramat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara , Rabu (18/12).(ist)

JAKARTA  – Pemerintah tahun ini telah mencapai target dalam menerbitkan sertifikat tanah sebanyak 9 juta lembar. Pengeluaran sertifikat terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

“Dulu di 2017,  sertifikat yang dikeluarkan sebanyak 5 juta bisa rampung setahun. Saya naikkan lagi 2018 menjadi 7 juta juga rampung,” kata Jokowi usai acara penyerahan sertifikat yang digelar di Lapangan Tenis Tertutup Keramat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara ,  Rabu (18/12).

Jokowi mengatakan tahun ini target sebanyak 9 juta, juga rampung 9 juta, di seluruh Indonesia. “Padahal biasanya dulu setiap tahun itu hanya 500 ribu di seluruh Indonesia. Coba, naiknya sampai 15 kali lipat. Bayangkan,” ungkapnya.

Di samping itu, kata Jokowi  percepatan penerbitan sertifikat juga dikarenakan banyaknya sengketa lahan dan tanah yang terjadi di masyarakat. Presiden mengaku kerap mendengar keluhan terkait sengketa lahan setiap dirinya pergi ke daerah.

“Apa yang saya dengar dari rakyat? Sengketa tanah, sengketa lahan, konflik tanah, konflik lahan. Setiap hari saya masuk ke desa pasti suara itu yang saya dengar. Sehingga ini menjadi kunci,” imbuhnya.

Menurut Kepala Negara, jika masyarakat sudah memegang sertifikat sebagai tanda bukti hak hukum atas tanah yang dimilikinya, maka konflik lahan bisa dihindari.

“Mau apa kalau sudah pegang ini? Enggak bisa apa-apa, ngaku-ngaku? Balik dia. Ini pentingnya bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki yang namanya sertifika,” jelasnya.

Presiden pun berpesan kepada para penerima untuk menjaga sertifikatnya dengan baik, misalnya dengan memfotokopinya dan menyimpannya di tempat yang aman. Selain itu, Presiden juga mengingatkan para penerima untuk berhati-hati jika ingin menggunakan sertifikatnya sebagai agunan di bank.

Turut mendampingi Presiden dalam acara penyerahan sertifikat tersebut antara lain, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie. (johara/win)