Thursday, 19 December 2019

Kali Mulai Berair Warga Berburu Lundu

Rabu, 18 Desember 2019 — 13:50 WIB
Sejumlah warga berburu lundu di lokasi pertemuan antara Kali Saradan dan Kali Cipanas di Kecamatan Losarang Indramayu Jabar. (taryani)

Sejumlah warga berburu lundu di lokasi pertemuan antara Kali Saradan dan Kali Cipanas di Kecamatan Losarang Indramayu Jabar. (taryani)

INDRAMAYU – Hujan mulai turun di daerah hulu,  menyebabkan sejumlah kali terlihat  mengalirkan air. Kondisi demikian,  dimanfaatkan sejumlah warga, khususnya di  Kecamatan Losarang, Indramayu, Jawa Barat berburu ikan lundu.

“Tadi pagi saya sudah dapat 1 ember lundu, sekarang istirahat dulu, nanti sore mencari ikan lagi,” ujar Warsono, 49 dijumpai Pos Kota, Rabu (18/12/2019)  sambil berteduh di bawah pohon kersen dengan kaos oblong menyingkap sedikit ke atas sehingga perutnya terbuka sehabis santap siang.

Pemantauan Pos Kota, Rabu (18/12/2019) siang mengamati sejumlah warga tampak berburu lundu di Kali Cipanas atau tepatnya di lokasi pertigaan dengan Kali Saradan dengan cara menyeser dan memancing.

Cukup banyak lundu di kali Cipanas yang cenderung bergerak menuju air Kali Saradan. Aliran air Kali Saradan  yang berwarna coklat itu terlihat mengalir  agak deras,  lantaran di daerah hulu yaitu di Kabupaten Sumedang turun hujan.

“Di lokasi pertemuan antara air Kali Saradan dan Kali Cipanas itulah warga berburu lundu dengan menyeser atau memancing di Kali Cipanas,” ujar Yanto, 38 yang sejak pagi menyeser lundu dan mendapatkan setengah ember.

Dikatakan, lundu yang jumlahnya cukup banyak itu ukurannya lumayan besar sebesar ibu jari. “Sudah ada yang mencoba menimbang, 1 Kg isinya sekitar 30-an ekor lundu,” katanya.

Lundu hasil tangkapan warga itu tidak seluruhnya dibawa pulang ke rumah. Tapi ada juga warga yang menjualnya ke  warga lainnya seharga Rp 15 ribu per Kg. “Lumayan buat beli rokok,” kata Yanto sambil terkekeh.

Hari semakin sore, jumlah warga yang berburu lundu pun semakin bertambah banyak. Umumnya setelah pemburu ikan itu memperoleh sekitar satu ember lalu  beranjak dari lokasi pencarian ikan.

Tempat pencarian ikan  yang ditinggalkan pemuda itu kemudian digantikan oleh para pencari ikan yang lain,  alias mencari lundu itu dilakukan bergiliran hingga malam  bahkan dilanjutkan esok hari. (taryani/tri)