TANTANGAN professional yang harus dihadapi dan diatasi oleh setiap anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), setiap masa berbeda-beda. Kini pada saat menginjak usia yang ke-48 tahun, seluruh anggota Korpri tengah menghadapi tuntutan untuk mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi.
Didalam sambutan Upacara Peringatan HUT KORPRI ke-48, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan bahwa semua anggota KORPRI harus memiliki media sosial.Hal itu perlu karena setiap ASN harus mengetahui apa yang terjadi di sekitarnya karena terkadang para warganet melaporkan suatu kejadian lebih cepat dibandingkan media mainstream. Apabila anggota KORPRI tidak melakukan hal-hal seperti ini, maka akan ditinggal oleh masyarakat, apalagi oleh warga milenial.
Walikota Bogor, Bima Arya memaknai pesan tersebut sebagai arahan Presiden tentang perlunya anggota Korpri menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) milenial. Artinya, setiap ASN harus piawai berselancar di media sosial bukan untuk eksis, tetapi untuk menginformasikan kepada warga masyarakat apa yang sudah, sedang dan akan dikerjakan. “Saya menangkap arahan itu, agar ASN bisa berkomunikasi dengan warga,” katanya usai memimpin Upacara Peringatan HUT KORPRI ke-48 Tingkat Kota Bogor di Lapangan Sempur pada Jumat 29 November lalu.
Pesan lain yang disampaikan Presiden menurutnya bahwa ASN diminta terus berlari dan berinovasi dalam melaksanakan tugas. Hal itu menurutnya sudah sejalan dengan semangat Kota Bogor, untuk Kota Bogor berlari mempercepat munculnya perubahan dan perbaikan pada semua aspek pelayanan masyarakat.
Selain menyelenggarakan upcara, berbagai kegiatan lainnya telah diselenggarakan sebelumnya. Diantaranya pekan olahraga, ziarahdan tabur bunga ke makam para pahlawan, berbagai lomba dan semua rangkaian kegiatan diakhiri dengan acara hiburan bersama usai jalan sehat.
Pekan olahraga yang diikuti pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Bogor mempertandingkan 14 cabang olahraga termasuk turnamen hiburan, memancing dan paduan suara. “Sengaja Korpri membuat kegiatan olahraga, pertama untuk membuat mereka sehat. Karena kewajiban organisasi ini membuat mereka sejahtera, sehat. Sejahtera itu bukan cuma soal uang, tapi minimal mereka bisa bersilaturahmi, bersama-sama, cerita tentang kegiatan di SKPD,” ungkap Dewan Pembina Korpri Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat di sela pertandingan bulutangkis.
Di samping itu menurutnya, olahraga mengajarkan kesetaraan. Tidak pernah olahraga membeda-bedakan antara staf dan pejabat. Oleh karena itu melalui pekan olahraga yang dicari bukan sekedar sehat melainkan juga nilai-nilai kehidupan. “Semoga kegiatan ini bisa menjadi sebuah alat untuk meningkatkan kinerja dan koordinasi,” katanya.
Seluruh rangkaian kegiatan memperingati HUT Korpri, diakhiri dengan kegiatan jalan sehat. Dimulai sejak pukul 06.00 pagi hari Minggu (8/12) di jalan R3, Katulampa dan finish di Perumahan Danau Bogor Raya. Setelah finish para peserta disguhi hiburan dan pembagian doorprize.
Pada kesempatan itu Bima Arya mengapresiasi seluruh anggota Korpri Kota Bogor. “Saya ucapkan terima kasih atas kerja keras ASN karena sejak dicanangkan tagline Bogor Berlari pada April 2019 lalu sudah banyak penghargaan yang didapat Pemerintah Kota Bogor,” katanya.
Penghargaan itu bukan hanya sekedar ucapan, namun telah dibuktikan dengan data. Pada 2014 Kota Bogor hanya mendapatkan sembilan penghargaan dan pada 2019 Kota Bogor telah mendapat 41 penghargaan. “Total penghargaan Kota Bogor selama 6 tahun terakhir hampir mencapai 150 penghargaan dengan rata-rata 25 penghargaan setiap tahun, namun tahun ini raihan penghargaan melampaui rata-rata yang artinya kita sudah berlari,” jelasnya.
Untuk dapat mempertahankan kinerja atau bahkan meningkatkannya di tahun-tahun mendatan, Ade Sarip mengingatkan semua anggota Korpri agarterus belajar memahami kebijakan publik yang dibuat pejabat publik sesuai dengan regulasi, sehingga tidak ada yang melayani dan bekerja tanpa aturan.Semua pesan itu kiranya perlu dipahami agar peringatan HUT Korpri menjadi lebih bermakna. (Advertorial)