Friday, 20 December 2019

Atasi Sampah, Murid SD Diajari Membuat Ecobrick

Jumat, 20 Desember 2019 — 7:49 WIB
Para pelajar saat mengikuti pelatihan ecobrik di halaman Sekolah SDN 01 03 05 Kuningan Barat. (wandi)

Para pelajar saat mengikuti pelatihan ecobrik di halaman Sekolah SDN 01 03 05 Kuningan Barat. (wandi)

JAKARTA – Dalam upaya mengatasi persoalan sampah, berbagai upaya dilakukan. Salah satunya yang dilakukan oleh Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Selatan mengajak ribuan siswa wilayah Mampang Prapatan membuat botol bekas sampah untuk dibuat ecobrick.

Kepala Seksi Peran Serta Masyarakat Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Selatan Kamil menuturkan, sebanyak 1.165 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) SDN 01, 03, 05 Kuningan Barat, dan SDN 05 serta 011 Pela Mampang, diajarkan membuat ecobrick. Kegiatan ini berlangsung di Halaman Sekolah SDN 01 03 05 Kuningan Barat, Jalan Kuningan Barat 1, RT 004/ RW 01, Kelurahan Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2019).

“Kami berharap dengan adanya pelatihan ecobrick diharapkan dapat membuka pikiran dan mempererat rasa kepedulian siswa Sekolah Dasar. Selain itu juga untuk meningkatkan generasi muda giat memilah sampah pada tempat yang telah disediakan dan memanfaatkan sampah plastik dengan bijak,” terang Kamil.

Ecobrick2

Menurutnya, metode pengurangan sampah dengan cara Ecobrick ini dapat menampung sampah seberat 500 gram di dalam botol plastik bekas pakai. Hasilnya dapat dimanfaatkan misalnya untuk membuat karya meja atau kursi.

Sementara itu Muhammad Wahid Sutopo, salah pelatih menambahkan, program pelatihan ini tersebut berawal dari isu lingkungan terutama limbah sampah plastik, yang sudah terlalu banyak dan tidak dimanfaatkan dengan baik.

“Pembuatan ecobrick ini mudah, cukup menggunakan botol plastik bekas pakai yang diisi oleh sampah-sampah plastik bekas makanan misal kopi, mie instan, dan lainnya,”kata Sutopo.

Ecobrick3

Menurutnya, jika pembuatan ecobrick ini terus dilakukan oleh masyarakat, maka limbah sampah plastik di tempat pembuangan sampah pasti akan berkurang. Untuk itu dirinya berharap pembuatan ecobrick ini dapat terus dilakukan oleh masyarakat dan mencontohkan anak-anak kita di rumah.

Sedangkan Riski, pelajar, mengaku senang dapat mengikuti kegiatan pembuatan ecobrick bersama teman-teman. Ia berharap dapat terus membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi pembuangan sampah plastik dengan membuat ecobrick.

“Seru banget acaranya, tadi diajarin cara buat ecobrick yaitu masukin sampahnya ke dalam botol plastik sampai penuh dan padat. Bisa diisi dengan sampah plastik seperti bungkus kopi, plastik es, bungkus makanan, dan sampah plastik jajanan lainnya,” ujar Riski. (wandi/yp)