Friday, 20 December 2019

Pendekatan ke Warga, Iptu Jailani Anggap Diri Sendiri Bukan Polisi

Jumat, 20 Desember 2019 — 8:03 WIB
Kasubdit 3 Dalmas Polres Jakarta Timur, Iptu Muhammad Jailani. (Ifand)

Kasubdit 3 Dalmas Polres Jakarta Timur, Iptu Muhammad Jailani. (Ifand)

SUDAH lebih 31 tahun, dia mengabdi  sebagai anggota Polri. Suka  duka dapat  dijalani yang dijadikan modal cerita buat  anak cucunya kelak. Ia pun merasa bangga bisa mengabdi bagi  bangsa dan negara sebagai anggota Korps Bhayangkara.

Di sisa pengabdiannya tinggal seumur jagung  Iptu Muhammad Jailani bertekad akan memberikan terbaik bagi oragniasi Polri.  Pria yang saat ini menjabat  Kasubdit 3 Dalmas Polres Jakarta Timur, yang mengaku mengaku bersyukur bisa memberikan jiwanya demi keamanan Indonesia.

“Suka, duka,  lelah, itu sudah biasa. Tdak ada kata  pantang menyerah, walaupun sakit kami tetap dinas demi terciptanya situasi kamtbmas yang aman dan nyaman,” katanya. Selama puluhan bertugas itu, dia selalu berupaya merangkul warga dariberbagai unsur.

Dalam pergaulannya itu, dia kerap mengangap dirinya sebagai angota masyaratka biasa, tak pernah  sebagai anggota polisi. “Selalu meminta kepada orang yang baru dikenal atau teman, saya bukan polisi karena  pasti akan memberi jarak,” ujarnya.

Dengan menganggap dirinya sebagai teman, mantan Kanit Intel Polsek Makasar ini menilai akan membuat mereka nyaman. Contohnya, ia pernah berteman dengan seorang pemabuk. “Karena saya sudah menganggap teman, saya berikan masukan agar tak seperti itu lagi. Alhamdulillah  lebih mudah didengarkan dan dia tak pernah mabuk lagi,” tambahnya.

Lebih Percaya
Dengan tidak memberikan batasan itu, Jailani menilai warga tak akan segan menyampaikan informasi. “Dengan begitu penanganan bisa segera dilakukan atas informasi yang diberikan itu,” sambungnya. Selama betugas, Jailani juga terus menekankan ke warga yang ditemuinya
agar lebih percaya kepada polisi.

Dia menilai,  selama ini masih banyak orang yang tak percaya dengan keberadaannya. “Bahkan bila kami tidak baik, silahkan protes dan kritisi demi perbaikan. Sehingga pimpinan tahu  memberikan tindakan ke kami,” ungkapnya

Saat ini,  di sisa pengabdiannya, ia bersyukur anaknya  mengikuti jekaknya sebagai insan Tribarta. Dia pun kembali menanamkan modal yang sebelumnya dijalankan di kepolisian ke buah hatinya. “Saya berharap apa yang saya tanam bisa bermanfaat bagi warga maupun anak-anak,” tambahnya.

Mengikuti Jejak/strong>
Dia juga trak perbna bosan-bosan berpesan ke anak jangan sampai menyengsarakan  warga. Lebih baik banyak berkawan, karena dengan begitu akan banyak jalan  mendapatkan sesuatu yang diharapkan. “Cari kawan sebanyak-banyaknya, bukan musuh. Dari bergaul itu  akan mendapatkan rejeki yang berkah. Perlakukan anak dan istri juga dengan baik,” pesannya.

Menanamkan sikap aling asih dan asuh , lanjut Jailani berimbas bagi putranya yang menjadi anggota Polri itu. Ddi pasukan sang anak menjadi yang dituakan. “Saya selau sampaikan, apa yang diminta pimpinan laksanakan apa yang disampaikan, karena  perintah negara dan harus bertanggungjawab,” sambungnya.

Dia juga tekankan ke anak agar bisa mandiri, percaya diri, dan menolong banyak orang yang lemah. “Karena dengan begitu, hidup yang dijalani akan bermanfaa,” pungkasnya. (ifand/iw)