LURAH yang satu ini patut dicontoh. Ia berhasil melakukan inovasi hingga warganya dengan mudah mendapat pelayanan.
Didik Ismu Lurah Tombang Permai, Kecamatan Luwuk Selatan Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, menciptakan aplikasi yang memberikan pelayanan kemudahan untuk warganya.
“Masyarakat bisa mendapatkan layanan dimanapun mereka berada, tanpa harus datang ke kantor kelurahan,” ungkap Didik kepada Pos Kota, kemarin.
Pria jebolan IPDN angkatan 22 ini, bisa menjadi inspirasi, karena berhasil menciptakan aplikasi Toper Kece, sebuah platform yang memudahkan warganya mengurus perizinan secara online.
Toper Kece adalah konsep pelayanan publik berbasis online dengan delapan jenis pelayanan administrasi kependudukan. Masyarakat di wilayahnya bisa mengakses layanan situs toperkece.banggaikab.go.id.
Sehingga warga Tombang Permai tidak perlu repot datang ke kantor kelurahan untuk mendapat pelayanan administrasi. Apalagi jarak rumah mereka cukup jauh untuk sampai ke kelurahan.
Minggu Buka
“Kami memberikan pelayanan kepada warga sampai pukul 22:00, dan Sabtu dan Minggu tetap buka untuk memberikan pelayanan,” ucap Didik.
Ia mencontohkan ada warga yang ingin membuat Kartu Keluarga maka mereka bisa membuka alamat situs kami saja, ” tutur Didik.
Setelah itu, mereka bisa menerima surat pengantar untuk membuat Kartu Keluarga tersebut.
“Apabila terjadi gangguan internet maka pihaknya tetap memberikan pelayanan kendaraan sepeda motor ke Kantor Dukcapil, ” kata dia.
Didik juga menegaskan aplikasi Toper Kece bisa diakses melalui komputer maupun smartphone. Namun, bagi masyarakat yang kesulitan atau tidak memiliki perangkat untuk mengaksesnya, pihak kelurahan menyiapkan tablet touchscreen untuk memudahkan masyarakat.
Kelebihan lainnya, Toper Kece dapat memudahkan warga untuk mendapatkan surat keterangan tidak mampu, meski pada hari libur.
GEBER MALING
Selain itu, Didik mengambil sebuah langkah dengan membuat Gerakan menjaga lingkungan dengan menciptakan inovasi “Geber Maling” (Gerakan Bersama Selamatkan Lingkungan) untuk menjaga lingkungannya.
bank sampah tersebut untuk dijual kepada pengepul. “Atau sampah-sampah tersebut dijual ke perajin untuk dimanfaatkan kembali sehingga menjadi nilai lebih,” jelas lurah berusia 27 tahun tersebut. (johara/bi)