Situs toto adalah langkah pertama menuju petualangan yang tak terlupakan. Contohnya di pasaran togel Macau, para penjudi memasuki dunia yang penuh dengan kegembiraan dan kejutan. Dengan tekad yang kuat, mereka siap memutar otak untuk merumuskan prediksi berdasarkan angka keluaran data macau 4d beberapa bulan sebelumnya.

Pernah dengar situs judi poker online terpercaya dari IDNPLAY? Jika ya maka tidak salah lagi bahwa idnpoker adalah jawabannya. Situs ini juga menyediakan download APK terbaru dan link login alternatif untuk pemain di wilayah Indonesia dan benua Asia.

Sunday, 22 December 2019

UU Cipta Lapangan Kerja Bukan untuk Pekerja Asing

Sabtu, 21 Desember 2019 — 23:58 WIB
Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA – Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia, Timboel Siregar, mendesak pemerintah agar Rancangan Undang Undang Cipta Lapangan Kerja dibuat benar-benar untuk rakyat Indonesia, dan bukan pekerja asing berdalih investasi.

“Jangan juga seperti proses pembuatan UU No. 13 tahun  2003 tentang Ketenagakerjaan, yang semula pemerintah menjanjikan pembukaan lapangan kerja dan hubungan industrial harmonis. Tetapi faktanya investasi tidak tumbuh dengan signifikan dan hubungan industrial tidak lebih baik,” ujarnya dalam Catatan Sore-nya, Sabtu (21/12/2019).

Untuk itu, Sekjen Timboel meminta pemerintah agar instrumen Omnibus Law melibatkan para pemangku kepentingan termasuk serikat pekerja/buruh (SP/SB) diharapkan bisa memahami tujuan UU cipta lapangan kerja itu.

Ke-71 UU yang dirancang instrumen Omnibus Law itu, katanya, sebuah peraturan perundang-undangan yang mengandung lebih dari satu muatan pengaturan, dengan tujuan untuk menciptakan sebuah peraturan mandiri tanpa terikat (atau setidaknya dapat menegasikan) dengan peraturan lain.

Dari 71 UU tersebut dibagi dalam 6 Klaster Omnibus Law yaitu klaster pertama, Persyaratan Investasi terdiri dari 15 UU, kedua, Kegiatan Usaha Berbasis Risiko yang terdiri Perizinan Dasar (Lokasi, Lingkungan, IMB dan SLF 9 UU dan Perizinan Sektor 45 UU), ketiga, Penataan Kewenangan 2 UU, keempat, Pembinaan dan Pengawasan 20 UU, kelima, Sanksi 46 UU; dan keenam, Pedukung Ekosistem (Kemudahan dan Insentif 8 UU). (rinaldi/ys)