Wednesday, 25 December 2019

Bamsoet: Raja Salman Upayakan Tambah Kuota Haji Indonesia jadi 250 Ribu

Selasa, 24 Desember 2019 — 17:27 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo saat bertemu dengan Raja Salman. (ist)

Ketua MPR Bambang Soesatyo saat bertemu dengan Raja Salman. (ist)

JAKARTA – Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, akan berusaha menambah kuota haji Indonesia dari 231 ribu menjadi 250 ribu pada musim tahun depan. Hal itu diungkapkan Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet).

“Alhamdulillah Raja Salman sebagai pelayan dua Kota Suci mengatakan akan upayakan sekuat tenaga tambahan kuota haji dari 231 ribu menjadi 250 ribu,” kata Bamsoet setelah bertemu Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, di Istana Kerajaan Yamamah Riyadh Arab Saudi, Senin (23/12/2019) waktu setempat.

Dalam siaran persnya, Bamsoet mengatakan, besarnya antusias dan penduduk muslim Indonesia yang mencapai ratusan juta jiwa, menyebabkan masa tunggu berangkat haji bisa mencapai 20 tahun lebih.

Bamsoet juga mengatakan Raja Salman berusaha untuk memenuhi permintaan aspirasi rakyat Indonesia yang sudah dianggapnya sebagai saudara kandung sendiri dan menyampaikan salam hangat untuk Presiden Jokowi.

“Saya mengatakan kepada Raja Salman bahwa kami memahami bukan hanya penduduk Indonesia saja yang ingin menunaikan ibadah haji, melainkan seluruh umat muslim dunia. Namun mengingat Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar dunia, kami memohon kepada Raja Salman agar kuota haji Indonesia ditambah. Penambahan itu bisa memangkas waktu tunggu setidaknya menjadi di bawah 10 tahun. Sehingga bisa mempercepat penduduk Indonesia menunaikan rukun Islam kelima, menunaikan ibadah haji,” jelas Bamsoet.

Mantan Ketua DPR RI menilai, Arab Saudi merupakan negara mitra strategis bagi Indonesia. Bukan hanya untuk urusan politik dan ekonomi. Melainkan juga urusan sosial dan budaya. Banyak para tokoh agama Islam Indonesia dari berbagai organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Al Irsyad, dan lainnya, menimba ilmu agama di Arab Saudi.

“Bahkan sejarah mencatat, ada tiga ulama besar Indonesia yang pernah menjadi Imam di Masjidil Haram. Yakni Syeikh Junaid Al Batawi, Imam Nawawi Al Bantani, dan Syikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Ini menandakan begitu dekatnya hubungan emosional antara Indonesia dengan Arab Saudi,” tutur Bamsoet.

Bamsoet juga menyampaikan apresiasi rakyat Indonesia atas kunjungan bersejarah Raja Salman ke Indonesia pada 2017, dan sambutan hangat yang disampaikan dalam sidang paripurna Parlemen Indonesia. Indonesia juga kemudian mendapat kehormatan karena kunjungan Raja Salman di Bali bahkan diperpanjang. Hal itu menandakan dekatnya Indonesia di hati Raja Salman.

Dalam pertemuan yang berlangsung hampir 30 menit di Istana Yamamah Riyadh itu Bamsoet menegaskan, Parlemen Indonesia sangat mendukung realisasi 11 MoU kerjas ama berbagai bidang antara Kerajaan Saudi dengan Pemerintah Indonesia.

“Untuk kepentingan kedua negara, kami di MPR RI juga siap memperkuat hubungan antara ke dua negara dengan meningkatkan diplomasi parlemen, antara MPR RI bersama dengan Majelis Syura Arab Saudi,” ujar Bamsoet.

Dalam pertemuan dengan Raja Salman tersebut, Bamsoet juga menyampaikan bahwa Raja Salman menyambut baik inisiatif MPR RI yang mengajak Majelis Syuro Arab Saudi memelopori pembentukan Forum Majelis Syura sedunia, khususnya dari negara-negara anggota OKI.

Tak hanya itu, Bamsoet dalam kesempatan itu juga membicarakan peningkatan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Arab Saudi, juga menitipkan para warga negara Indonesia yang bekerja di Arab Saudi, baik di proyek perluasan kawasan Masjidil Haram maupun yang bekerja di berbagai sektor industri dan jasa rumah tangga. (johara/ys)