DEPOK – Polisi telah memeriksa tiga orang saksi terkait penemuan tas di dekat gerbang pintu Gereja Bethel Indonesia (GBI), tepatnya di depan sekolah Siloam, Jalan Kartini Pancoran Mas, Kota Depok, Selasa (24/12/2019) pagi.
“Tiga orang saksi yang telah kita mintai keterangan itu yaitu petugas keamanan gereja, pendeta termasuk warga sekitar. Hal ini guna melakukan identifikasi kepemilikan tas tersebut jika diketahui akan kita panggil pemiliknya tersebut,” kata Kapolrestro Depok AKBP Azis Andriansyah
AKBP Azis mengungkapkan, aparat kepolisian sudah melakukan sterilisasi dan pengamanan disejumah gereja di Depok menjelang digunakan untuk Misa Natal. Bahkan pihaknya juga menurunkan anjing pelacak (K9) serta 1.000 personel.
Tas Mencurigakan
AKBP Azis Andriansyah mengatakan pihaknya dari anggota Polsek Pancoran Mas mendapat telepon dari warga bahwa ada tas ransel warna abu-abu mencurigakan yang diduga bom.
“Merespon laporan warga, anggota SPKT dipimpin Kapolsek Pancoran Mas Kompol Triharijadi beserta tim Reskrim mengecek dan segera menghubungi Tim Gegana Brimob Mabes Polri,” ujarnya kepada Poskotanews, saat dikonfirmasi.
(Baca: Dikira Bom, Tas Mencurigakan di Depok Ternyata Berisi Buku)
Setelah dilakukan pengecekan dengan alat khusus oleh tim gegana, ternyata tas tersebut berisi buku.
“Sudah dicek oleh tim gegana isi dalam tas bukan bom namun hanya buku saja. Sekarang dilokasi sudah kembali tenang, setelah anggota melakukan penjagaan dan pengamanan di gereja,” katanya.
Perwira lulusan Akpol 1998 ini menuturkan akan menyelidiki dengan menelusuri siapa orang yang ingin mencari keresahan di wilayah Depok dengan menaruh tas tersebut.
“Akan kita telusuri, peristiwa ini sudah kedua kalinya sebelumnya hanya berjarak beberapa ratus meter sebelah SPBU terdapat tas ransel hitam ditaruh pinggir jalan gang yang juga sempat gegerkan warga setelah dicek hanya pakaian,” katanya.
AKBP Azis, menjamin akan memberikan pengamanan terhadap masyarakat yang akan beribadah menyambut perayaan Natal di Gereja.
“Dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru ini kita turunkan sekitar 1.000 personil lebih. Termasuk meminta bantuan personil BKO dari tim Brimob untuk melakukan tugas kepolisian sesuai standar operasional prosedur (SOP),”ungkapnya.
Lebih lanjut, Aziz menyampaikan, kegiatan operasi kepolisian dibidang kemanusiaan untuk mengawal kegiatan masyarakat yang beragama Nasrani untuk menjalankan Natal dengan baik termasuk Tahun Baru akan terus ditingkatkan.
“Antisipasi gangguan Kamtibmas terutama salah satunya terorisme. Selain itu pengamanan terhadap potensi gangguan kejahatan konvensional yaitu dengan peningkatan patroli,” tuturnya.(angga/tri)