Wednesday, 25 December 2019

2020, Menteri BUMN Harus Bergerilya, Renovasi Total Ratusan Unit Usaha Plat Merah

Rabu, 25 Desember 2019 — 6:06 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (rihadin)

Menteri BUMN Erick Thohir. (rihadin)

JAKARTA – Sepanjang tahun 2019 nyata diketahui secara umum,  ada beberapa usaha  BUMN yang mencuat ke publik dengan prestasi dan image yang kurang baik,  antar lain karena konflik internal, masalah korupsi, dan usaha yang selalu rugi akibat tata kelola yang tidak tepat.

Beberapa unit usaha tersebut antara lain kasus Krakatau Steel, Garuda Indonesia, dan  Asuransi Jiwasraya , Bank Mandiri,  Pertamina ,  termasuk  Pos Indonesia.

“Jadi Menteri BUMN Erck Thohir harus tegas, bergerilya cari akar masalah bukan sekedar membuat kebijakan tambal sulam yang sifatnya sementara,” ujar Azmi Saputra, pengamat hukum yang juga dosen Universitas Bung Karno, Senin (23/12/2019).

Menurut Azmi, dengan kondisi unit usaha BUMN seperti ini dapat diartikan sebagai sinyal petanda buruk sekaligus PR besar   bagi Kementerian  BUMN di tahun 2020 . Sebab, diketahui ada 142 unit usaha BUMN, hanya beberapa BUMN yang  mampu dan dapat menghasilkan kontribusi kinerja bagus.

Sedangkan,  ratusan unit BUMN lain belum bisa maksimal malah ada beberapa yang defisit keuangan sehingga layak unit usaha ini  dikaji guna dilikuidasi daripada menjadi beban negara.

Bahwa kejadian ini bermula dari banyak kinerja usaha BUMN yang dikelola tidak dengan baik dan apa yang dilaporkan pada pimpinan tidak sama dengan kenyataan di lapangan. Contohnya yang telah terjadi ditTahun 2019 antar lain, kasus   Krakatau Steel,  Garuda, dan  Asuransi Jiwasraya , PT Bank Mandiri,  Pelindo, Pertamina,  termasuk  Pos Indonesia) .

“Jadi Menteri BUMN Erick Thohir harus tegas, cari sumber masalah ,  agar PR  besar  dan  dosa  turunan di lembaga usaha BUMN ini tidak terjadi lagi,  dan segera  dituntaskan , karena selama ini dengan diganti pimpinannya semata belum dapat menyelesaikan masalah , karena akar masalah tidak diselesaikan sehingga selalu  muncul  potensi masalah di masa yang akan datang dengan berbagai alasan atau mencari kambing hitam,” tandas Azmi yang merupakan Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha).

Kasus kasus dan fenomena unit BUMN  yang terjadi ini bisa jadi pintu masuk untuk renovasi total management dan lebih khusus memeriksa tata kelola keuangan karena cendrung bermasalahnya unit usaha BUMN berawal dari tidak transparannya data  penerimaan keuangan yang dihasilkan, disinilah salah satu sumber  masalah utama  BUMN.

Ada baiknya menteri BUMN membuat team kerja untuk menyisir kinerja dan keuangan termasuk program program usaha di unit BUMN dengan lebih detail, rinci dan maksimal melalui audit dari hulu sampai hilir dengan dilakukan ini akan diketahui sumber masalah ada dimana, dan kapan terjadi dan biasanya sumber masalah kebanyakan  itu ada pada pimpinan dan kebijakan pimpinan bukan pada  anak buah. (win)