Thursday, 26 December 2019

Instalasi Gabion Bundaran HI Sekedar Monumen Temporer?

Kamis, 26 Desember 2019 — 7:26 WIB
sentilan-batu

ADA uang rakyat Rp700 juta terbuang percuma di Bundaran HI. Dulu instalasi bambu Getih Getah dibongkar karena sudah lapuk, harganya Rp 550 juta. Beberapa hari lalu, monument penggantinya, instalasi Batu Gabion seharga Rp150 juta dibongkar lagi untuk acara Tahun Baru. Apa Bundaran HI memang ajangnya bikin monumen temporer?

Menyambut Asian Games 2018 di Jakarta, Gubernur DKI Anies Baswedan membangun monument spektakuler namanya: Instalasi Bambu Getih Getah di Bunderan HI. Wujudnya: tumpukan bambu dibungkus kulit bambu, lalu disangga sejumlah tiang bambu. Katanya itu karya seni nan tinggi, sehingga layak dihargai Rp550 juta.

Tapi beberapa bulan kemudian dibongkar, karena memang sudah lapuk. Uang Rp550 juta wasalam percuma. Sepeninggal bambu Getih Getah, tak lama kemudian dibangun monumen Batu Gabion, wujudnya tumpukan batu dikemas dalam keranjang besi jumbo. Ini katanya juga karya seni nan tinggi, tapi harganya lebih murah, hanya Rp150 juta.

Bagi kaum awam yang tak punya jiwa seni, apanya yang indah dari batu gabion tersebut? Itu kan seperti tumpukan batu  hias di toko pertamanan. Tapi karena harganya hanya Rp150 juta, tak apalah. Artinya, tak banyak menuai sorotan, toh anggaran DKI kan Rp90 triliunan, uang Rp 150 juta mah upil…..

Tapi nasib Batu Gabion ternyata tidak lama. Dengan alasan untuk panggung Tahun Baru, terpaksa monument tersebut dibongkar dulu. Nanti gampang dibangun kembali setelah pesta Tahun Baru usai. Tinggal dianggarkan dan bangun kembali.

Banyak pengamat kota menyorot kinerja Gubernur Anies, karena perencanaan yang kurang matang akhirnya banyak proyek bongkar pasang. Uang rakyat terbuang percuma, dan sampai kapan Bunderan HI terus jadi ajang pembangunan monument temporer, yang tempo-tempo dibangun, tempo-tempo dibongkar. (gunarso ts)