HUJAN lebat belakangan ini sering mengguyur permukiman warga Jakarta dan sekitarnya. Bahkan tak jarang hujan deras itu disertai dengan angin yang sangat kencang.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrim dan hujan lebat menjelang akhir tahun ini.
Bagi masyarakat pesisir yakni nelayan maupun wisatawan, BMKG mengingatkan perlunya mewaspadai potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia, termasuk Jakarta.
Catatan BMKG, mulai periode Dasarian II Desember 2019, berdasarkan jumlah ZOM, sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan. Umumnya hujan terjadi saat menjelang siang hingga sore hari.
Merujuk keterangan BMKG, sudah seharusnya semua pihak baik stakeholder maupun masyarakat mewaspadai dan mengantisipasi terjadinya bencana atau musibah yang terjadi akibat guyuran hujan deras disertai angin kencang.
Bagai rutinitas kala hujan lebat biasanya tamu tak diundang bernama banjir bandang datang merendam permukiman warga, jalanan di lima wilayah Jakarta dan lokasi lainnya.
Mengutip data Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta dan Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, setidaknya ada 25 lokasi rawan banjir serta 15 titik rawan genangan yang harus esktra diwaspadai.
Selain itu masyarakat juga mewaspadai pohon tumbang. Apalagi seperti kita rasakan belakangan ini, hujan lebat yang disertai angin kencang sering terjadi di Jakarta dan sekitarnya.
Bila bepergian hindari melintas di bawah pohon rindang. Daun rindang, terutama dari pohon yang berusia uzur atau keropos sangat berpotensi tumbang.
Bukan itu saja, ketika guyuran hujan deras kadang juga mendatangkan ancaman tanah longsor. Karena itu baik warga , terutama yang tinggal di lokasi rawan longsor tidak ada salahnya meningkatkan waspada.
Pendek kata baik masyarakat maupun stakeholder mulai sekarang meningkatkan waspada bencana. Jangan sampai setelah terjadi musibah atau bencana baru saling menyalahkan. @*