Thursday, 05 December 2019

Berkibar, Berkibarlah Benderaku

Jumat, 2 Agustus 2019 — 8:47 WIB
SENTILAN-PAK-SUS

PAK RW, Pak RT, atau ketua lingkungan mulai sibuk menghimbau warganya, jelang Ultah Kemerdekaan RI. “Jangan lupa pasang bendera, ya bapak,ibu di depan rumah masing-masing. Dan itu remaja ayo dong tunjukkan kreasimu untuk menyambut hari kemerdekaan kita. Ayo bangun, kerja, kerja, kerja!”

Bang Jalil selaku tokoh lingkungan juga nggak mau kalah semangat. “Bu ambil bendera, Bapak mau pasang!” pinta Bang Jalil pada sang istri.

“Itu bendera udah buluk banget, Pak, beli ngapa yang baru?” kata sang istri.

“Yang ada dulu pasang,” kata Bang Jalil.

Istri Bang Jalil, malah menghentikan penjual bendera yang kebetulan lewat depan rumahnya. Nggak tanggung-tanggung, selain bendera juga umbul-umbul, plus tiangnya.

“Nih pasang biar seru!” ujar sang istri.

“Wah, ibu boros amat?” kata Bang Jalil.

“Pak, para pejuang dulu nggak itung-itungan. Walaupun sama-sama bambu. Sekarang bambu buat bendera, dulu bambu runcing tapi disertai dengan nyawa untuk melawan penjajah! Sekarang tiang bendera bambu nggak seberapa harganya. Masa mengeluh. Malu dong sama para pejuang, Pak!?” ujar sang istri sambil mengikat kepalanya dengan bendera.

Bang Jalil terhenyak,mendengar ucapan sang istri. Malu juga dia dalam hati.” Maaf Bu, bukan maksud Bapak…..”

“Ya, udahlah. Ayo pasang. Jangan  lupa bayar itu tukang bendera nunggu di luar!”

Bang Jalil tersenyum. Tapi hatinya bangga pada sang istri” Berkibarlah benderaku, di langit yang biru!” teriak Bang Jalil. Penjual bendera pun tersenyum! (massoes)