JAKARTA – Untuk mengatasi persoalan limba terutama minyak goreng, warga Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, diberikan Sosialisasi Bank Limbah Minyak Goreng (jelantah). Diharapkan dengan cara seperti ini kedepan minyak goreng tidak asal dibuang terutama di saluran karena dipastikan akan menyumbat.
Kasatpel Lingkungan Hidup Kecamatan Mampang Prapatan Atin Supriyatna mengatakan, dalam kegiatan ini ada sebanyak 120 warga. Ratusan warga ini terdiri dari kader PKK, Jumantik dan Dasawisma dari 12 RW di Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan.
“Dalam kegiatan ini kami bekerja sama dengan Yayasan Rumah Sosial Kutub untuk memberikan pemahaman mengenai manfaat dari terbentuknya bank limbah minyak goreng. Rumah Sosial Kutub adalah salah satu komunitas yang menerima minyak bekas yang akan disalurkan untuk berbagai kegiatan sosial,” ujar Atin Supriyatna.
Menurutnya, memang banyak manfaat yang dapat dinikmati dari hasil bank limbah minyak goreng. Terutama, untuk menambah nilai ekonomi keluarga dengan dijual atau mungkin disedekahkan.
Selain itu Bank limbah minyak goreng juga dapat membantu menjaga lingkungan. Sebab, bila jelantah yang dibuang terbawa ke sungai, maka komponen jelantah di dalam air dapat menyebabkan ekosistem air tersebut mati.
Sementara itu, Lurah Pela Mampang Mariana, sangat mendukung kegiatan tersebut. Dirinya juga mengatakan, pihak kelurahan akan terus memberikan sosialisasi kepada warganya, tentang bagaimana mengelola limbah minyak jelantah dengan membentuk bank limbah minyak goreng.
“Program ini sangat baik, di Kelurahan Kramat Pela baru di RW 02 yang sudah berjalan. Semoga di RW lain juga bisa mengikuti, jika ini sudah berjalan barang tentu limbah minyak goreng ini tidak akan mengancam okosistem air, ” kata Mariana. (wandi/win)
