Situs toto adalah langkah pertama menuju petualangan yang tak terlupakan. Contohnya di pasaran togel Macau, para penjudi memasuki dunia yang penuh dengan kegembiraan dan kejutan. Dengan tekad yang kuat, mereka siap memutar otak untuk merumuskan prediksi berdasarkan angka keluaran data macau 4d beberapa bulan sebelumnya.

Pernah dengar situs judi poker online terpercaya dari IDNPLAY? Jika ya maka tidak salah lagi bahwa idnpoker adalah jawabannya. Situs ini juga menyediakan download APK terbaru dan link login alternatif untuk pemain di wilayah Indonesia dan benua Asia.

Thursday, 05 December 2019

Pengamat:

Jika Tak Ingin Senasib Demokrat, PDIP Harus Cari Pengganti Jokowi

Sabtu, 3 Agustus 2019 — 20:30 WIB
Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi. (ikbal)

Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi. (ikbal)

JAKARTA – Presiden Joko Widodo disebut menjadi pendulang suara Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) pada Pemilu 2019 kemarin. Pengamat politik, Burhanuddin Muhtadi mengatakan PDIP harus segera menemukan sosok pengganti Jokowi jika ingin kembali menang untuk ketiga kalinya secara beruntun (hattrick) pada Pemilu 2024.

Sesuia undang-undang Jokowi tidak lagi bisa bertarung di Pilpres karena sudah dua kali menjabat. Di sisi lain Burhanuddin menilai pemilih pada 2024 masih melihat berdasarkan personalisasi politik dibanding didasarkan pada partai politik.

“Meskipun Mas Hasto (Kristiyanto) mengatakan bahwa PDIP  coba dibangun atas dasar kelembagaan di atas  ketokohan pribadi, tapi pemilu kita didesain untuk mencetak satu perilaku pemilih yang cenderung kuat didasarkan personalisasi politik, ketokohan, ketimbang instutusional partai,” ujarnya pada diskusi politik di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8/2019).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia ini mengingatkan PDIP kepada kemunduran Partai Demokrat usai tokoh sentralnya, Susilo Bambang Yudhoyono tidak lagi bisa mengikuti Pilpres. Dia menyebut pada 2014 suara Demokrat turun hingga 50 persen dibandingkan pada 2009 karena gagal menyiapkan ikon partai.

“Ketika Pak jokowi tidak bisa maju lagi 2024, skenario buruk seperti dialami demokrat 2014 bisa menjadi terulang. Salah satu sebab karna sby sebagai icon tidak bisa maju sebagai capres. Saat yang sama demokrat tidak punya tokoh yg kuat di 2014,” jelasnya.

Lebih lanjut, Burhanuddin menilai Jokowi membawa efek elektoral bagi PDIP. Bahkan dia menyebut eektabilitas Jokowi selam ini lebih tinggi dibanding partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu.

“Pak jokowi approval rating maupun elektabilitasnya, selalu lebih besar dari PDIP, artinya tidak seluruh pemilih Jokowi memilih PDIP,” tandasnya. (ikbal/win)

 

Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi (ketiga dari kanan) saat diskusi politik di DPP PDIP. (ikbal)