BEKASI – Rencana Pemerintah Kota Bekasi dan Provinsi Jawa Barat menjadikan Saluran Tarum Barat atau yang akrab dikenal Kalimalang sebagai tempat wisata alam terpaksa tertunda, karena ada proyek nasional yang ada di sekitarnya. Keinginan menyulap Kalimalang itu terkendala prroyek jalan layang tol Becakayu (Bekasi Cawang, Kampung Melayu).
“Kita menunggu rampungya proyek Becakayu yang melintas di wilayah Kota Bekasi,” ujar Tri Adhianto, Wakil Walikota Bekasi, saat memberi keterangan pers di Kantor Walikota Bekasi, Kamis (06/08/2019).
Menurut Tri, ketika desain dan gambar baru Kalimalang yang ada di Bekasi Selatan sudah diterima dan disepakati antara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Walikota Bekasi Rahmat Effendi, ternyata ada perkembangan baru soal Becakayu, “Pimpro memperpanjang hingga perbatasan dengan Kabupaten Bekasi,” jelas Tri.
Wakil Walikota Tri Adhianto mengatakan, pihaknya masih menunggu selesainya proyek nasional itu jalan layang tol Becakayu.
Ridwan Kamil, beberapa hari setelah dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat, berencana akan merevitalisasi Kalimalang untuk destinasi wisata air. Kalimalang dan nantinya akan disulap seperti Sungai Cheonggyecheon, Seoul, Korea Selatan.
Ada tiga lokasi di Kalimalang yang menjadi sasaran Ridwan Kamil, yakni dekat lampu merah Tol Bekasi Timur, area dekat Kampus Unisma, dan kawasan Kalimalang dekat Hotel Horison.
Namun, saat ini tertunda, karena ada proyek lanjutan Tol Becakayu Seksi 2B yang konstruksinya menyambung hingga perbatasan dengan Kabupaten Bekasi di Bekasi Timur. Ini seperti yang utarakan Kepala Bidang Infrastuktur dan Pengembangan Wilayah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bekasi, Erwin Guwinda, kalau penyambungan itu sudah disetujui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Konstruksi akan dimulai di ujung seksi 2A atau di Jalan Veteran lahan bekas PT Amarta,” kata Erwin, beberapa waktu lalu dan ini akibatnya mengganggu proyek revitalisasi Kalimalang. (saban/win)