Thursday, 05 December 2019

Sejak Awal Agustus Ini, 40 Kebakaran Terjadi di DKI

Selasa, 6 Agustus 2019 — 8:12 WIB
Kebakaran di Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, menewaskan suami-istri dan dua anak mereka.

Kebakaran di Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, menewaskan suami-istri dan dua anak mereka.

 

JAKARTA – Korsleting listrik mendominasi penyebab kebakaran di Jakarta. Sepanjang tahun ini,  sedikitnya 897 kali si ‘Jago Merah’ mengamuk menghanguskan rumah warga. Kerugian akibat kebakaran mencapai Rp170 miliar.

Terkait seringnya terjadi musibah kebakaran,  Syarif, Sekretaris Komisi A DPRD, mendesak Dinas Penaggulangan Kebakaran dan Penyelamatan  DKI Jakarta  aktif berkoordinasi dengan PLN menyangkut instalasi listrik yang selama ini menjadi penyebab utama kebakaran.

“Dari data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta menunjukkan penyebabnya hampir 70 persen adalah akibat arus pendek listrik,” tegas Syarif, Senin (5/8/2019).

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Subejo, tidak menampik jumlah kebakaran di ibukota belakangan ini meningkat. Misalnya sepanjang Agustus ini, dalam lima  hari telah terjadi 40 kasus kebakaran.

Mencegah terjadinya musibah itu,  Subejo mengaku gencar sosialisasi kepada warga, seputar kebakaran, terutama di permukiman   padat tentang instalasi ilegal serta cara penanganannya.

Sejak 1 Januari 2019, sebanyak 897 kasus kebakaran telah terjadi. Musibah kebakaran sering  terjadi di Jakarta Selatan sebanyak 22 8kasus,  Jakarta Timur 232 kasus, Jakarta Barat 164 kasus, Jakarta Utara 145 kasus, dan 129 kasus di Jakarta Pusat.

Faktor penyebab kebakaran terbanyak karena masalah korsleting listrik sebanyak 574 kasus, akibat gas 93 kasus, membakar sampah 52 kasus, rokok 25 kasus, lilin tiga kasus, dan sisanya penyebab lainnya. (john/ruh/st)