INDRAMAYU – Tanaman padi sudah mengering, aliran air irigasi baru datang. Kondisi ini dikeluhkan Petani di Ranjeng, Losarang, Indramayu.
Warga mengungkapkan, saat para petani butuh air untuk menyelamatkan tanaman padi dari bencana kekeringan, air justru tidak mengalir.
Kini setelah sebagian tanaman padi mati karena kekeringan, air irigasi mendadak mengalir cukup deras dan menjadi mubazir.
“Dulu waktu petani butuh, airnya tidak ada, sekarang giliran sebagian tanaman padi sudah mati, airnya datang,” ujar Carli, Pengurus Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Mitra Air Desa Ranjeng, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (19/8/2019.
Menurut Carli, permasalahan air sebetulnya sudah dikuasai instansi terkait. Jadi seharusnya air yang dibutuhkan para petani i datang tepat waktu dan tepat jumlah.
Tepat waktu kata Carli, air itu sebaiknya mengalir pada saat para petanibutuh air untuk tanam dan pemeliharaan. “Jangan menunggu tanaman padinya mati kekeringan terlebih dahulu baru airnya datang. Ya percuma saja. Air datang sama sekali tidak bermanfaat,” katanya.
Demikian juga air itu datang tepat jumlah. Misalnya petani butuh air sekian meter kubik, tetapi air yang datang jumlahnya tidak mencukupi atau tidak sampai memenuhi kebutuhan tanaman padi,” katanya.
Dijumpai Pos Kota, Carli mengatakan kejadian ganjil ini sebaiknya tidak terulang kembali di masa mendatang.
Sebab semua persoalan pengairan yang berkaitan dengan pertanian itu sudah berlangsung puluhan tahun dan telah dikuasai instansi terkait. (taryani/tri)