Friday, 20 December 2019

Tokoh Papua di Jakarta Prihatin Aksi Anarkis di Papua Barat

Selasa, 20 Agustus 2019 — 20:21 WIB
Tokoh Papua di Jakarta Ketua Umum Gercin Pusat Hendrik Yance Udam dan Ketum Gercin DKI Jakarta Alof ST. Rumayomi gelar Jumpa Pers di Jakarta.(adji)

Tokoh Papua di Jakarta Ketua Umum Gercin Pusat Hendrik Yance Udam dan Ketum Gercin DKI Jakarta Alof ST. Rumayomi gelar Jumpa Pers di Jakarta.(adji)

JAKARTA   – Tokoh Papua yang berada di Jakarta prihatin terhadap peristiwa anarkis yang diduga rasis terhadap warga Papua yang berada di Surabaya, Jawa Timur. Mereka  meminta kepolisian menangkap biang penyebab terjadinya kericuhan tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Gerakan Rakyat Cinta (Gercin) Indonesia Hendrik Yance Udam, dalam jumpa pers di Jakarta,  Selasa (20/8/2019).

Hendrik mengatakan pihaknya menduga ada pihak ketiga terkait kerusuhan di Manokwari dan Sorong, Papua Barat, hingga mengakibatkan fasilitas pemerintah dibakar dan beberapa kendaraan di Bandara Sorong rusak.

“Kami sebagai anak Papua prihatin atas insiden tersebut dan menyayangkan adanya tindakan anarkis. Sebagai anak Papua Asli dari Tanah Papua dan sudah bertahun-tahun tinggal  Ibukota Negara. Tentang insiden kericuhan kemarin juga telah menjadi sorotan dunia internasional, kami prihatin sebagai anak bangsa,” kata  Hendrik.

Pihaknya menduga pihak ketiga yang mendukung kerusuhan anarkis tersebut. “Pasti ada pihak ketiga yang turut memancing air keruh saya minta pemegak hukum memangkap aktor-aktor intelektual dan kerusuhan ditanah papua dan rasisalis di surabaya. Karena ini mendekati Pelantikan Presiden RI,” tegasnya.

Menurutnya mereka mendukung sepenuhnya bahwa tidak ada rasis di Indonesia. “Kami mendukung sepenuhnya tidak ada rasis di Indonesia. Dan kami juga mendukung aksi demonstrasi damai tanpa anarkis,”  paparnya.

“Kami meminta mahasiswa Papua yang berada di Indonesia jangan terpancing. Kalian belajarlah sebagai mahasiswa,” tambah Hendrik.

Ia juga mendukung kepada penegak hukum supaya menangkap yang menyebarluaskan insiden di Surabaya. “Segera tangkap akun media sosial yang bermuatan provokasi baik perusuh di Papua maupun di Surabaya, Jawa Timur,” terangnya. (Adji/win)