Friday, 06 December 2019

Asyik Ngobrol Bersama WIL Tahu-Tahu Bini Main Labrak

Rabu, 4 September 2019 — 7:07 WIB
NID-04-9

BARU suami ngobrol dengan perempuan lain, Mariska, 30, sudah main labrak dan menuduh suami selingkuh. Dipermalukan di depan publik tentu saja Wahibi, 35, tidak terima. Bini dibawa masuk ke mobil, kemudian dihajar habis. Dengan muka simpang siur Mariska mengadu ke Polres Langkat, Sumut.

Jika rumahtangga mau awet, suami istri harus tahu dan memaklumi kelemahan masing-masing, yang penting tidak sampai lemah di syahwat. Maka jika istri pencemburu, ya jangan berbuat sesuatu yang memancing kecemburuan. Bila masih juga dilakukan, itu namanya cari penyakit. Padahal penyakit beginian tak bakalan ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Wahibi warga Langkat, mestinya bangga punya istri Mariska. Selain cantik, kadar kecemburuannya sampai mentok gardan. Itu artinya, Mariska sayang betul pada Wahibi, jangan sampai diambil orang. Sebab perempuan ini menyadari betul bahwa suami model Wahibi tahun 2019 ini tidak diproduksi lagi.

Bagaimana kadar kecemburuan Mariska? Woo, kadang ngabalin banget. Hanya karena suami pulang telat, begitu pulang langsung diinterogasi, dijadikan tersangka untuk menjawab sejumlah pertanyaan. Bukan sekali dua kali, Mariska telpon Satpam di kantor suami, tadi Wahibi datang pukul berapa dan pulang jam berapa, bersama siapa pula? Coba, apa itu bukan ngabalin namanya.

Tahu kelakuan bini begitu, Wahibi bukannya lalu berhati-hati setiap gerak langkahnya. Yang terjadi, sepertinya malah mau cari masalah. Baru jalan sama wanita lain sudah dicemburui, kok malah sekarang dengan sengaja pelihara WIL. Pulang kantor suka nelat. Tapi ketika diingatkan Satpam, jawabnya santai saja. “Alah, ini hanya selingkuh enteng-entengan kok Mas,” kata Wahibi seakan meniru gaya Amien Rais.

Apanya yang enteng, wong faktanya Wahibi juga berani menyisihkan anggaran untuk WIL-nya tersebut. Gaji tidak lagi bulat-bulat diserahkan ke istri, ada yang dikurangi dengan alasan ada potongan ini itu. Sekali dua kali Mariska bisa menerima, tapi karena setiap bulan selalu begitu, lama-lama jadi curiga juga.

Klimaksnya terjadi minggu lalu, sampai pukul 21.00 suami belum juga tiba di rumah. Dihape tak pernah diangkat. Maka dia cari info sampai ke mana-mana, hanya Mbah Google yang dilewati. Hasilnya, ada info Wahibi punya WIL di daerah Stabat. “Dasar muka gile, yang diurus selangkangan melulu,” omel Mariska.

Meski hari telat larut malam, Mariska mengejarnya juga. Ternyata betul, di alamat itu ada suaminya sedang ngobrol bersama seorang wanita ditemani pula seorang lelaki. Ditilik dari terminologi perselingkuhan, sebetulnya itu bukan fakta hukum. Masak selingkuh kok di ruang tamu, ditemani lelaki lain pula. Biasanya kan di kamar, sibuk berdua-dua.

“Pulang nggak? Suami cap apa kamu, jam segini masih ngendon di rumah cewek?” kata Mariska kasar sekali. Tentu saja hal ini bikin malu Wahibi, masak ngomeli suami di depan publik. Maka Mariska lalu diajak masuk mobil, untuk diadakan dialog dua arah, sehingga ditemukan titik temu.

Ternyata kemarahan Mariska tak mereda, terus saja dia mengeluarkan ujaran kebencian. Saking jengkelnya, istrinya langsung dihajar sampai babak belur, dan didorong dari mobil, selanjutnya Wahibi kabur. Dengan langkah terseok-seok dan muka simpang siur, Mariskan mengadu ke Polres Langkat. “Tangkap sauami saya Pak.” Ujarnya.

Nggak minta dikebiri kimia saja, biar tenang? (gunarso ts)