Thursday, 12 December 2019

Pria Korban Siti Nurbaya Nekad Buntingi Gadis ABG

Sabtu, 7 September 2019 — 7:07 WIB
NID-07-9

JAMAN HP android begini, masih ada lelaki korban Siti Nurbaya (baca: kawin dijodohkan). Salah satunya pasangan Ridwan – Romlah, dari Surabaya. Namanya juga kawin paksa, Romlah, 25, langsung kabur. Ridwan yang tak mau jadi pengantin nganggur, segera saja pacari ABG 15 tahun sampai hamil 2 bulan!

Kawin paksa alias dijodohkan, banyak terjadi sebelum merdeka. Karena orang dulu punya prinsip, tembak dulu cinta belakangan. Nyatanya banyak yang berhasil, maksudnya rumah tangga mulus-mulus saja sampai bercucu dan cicit. Jika ada yang gagal, paling-paling Siti Nurbaya-Syamsul Bahri, sehingga dibikin novel oleh Marah Rusli dan diterbitkan oleh Balai Poestaka.

Di era HP android sekarang ini, ternyata masih ada juga kurban perkawinan ala Siti Nurbaya. Ridwan warga Surabaya salah satunya. Dia menikah dengan Romlah karena sekedar dijodohkan, mengikuti kehendak orangtua. Tapi karena Romlah tak jelek-jelek amat, akhirnya Ridwan terima nasib.

Sialnya, begitu resepsi perkawinan selesai, Ridwan gagal “serangan umum” non 1 Maret 1949, karena Romlah malah kabur dengan lelaki lain, kekasih lamanya. Tentu saja dia ketempuhan. Masak katanya pengantin baru, kok malam hari hanya bengong di kamar sendirian. Padahal pengantin lain, bisa tiga kali sehari sesendok makan, kocok dulu sebelum pakai.

Untuk membalas dendam, Ridwan segera pacaran dengan adik perempuan Saidi, temannya. Meski masih ABG, ibarat mangga belum ada tempurungnya, Saidah langsung dirayu-rayu untuk berhubungan intim bak suami istri. “Kalau terjadi apa-apa, hamil misalnya, saya siap tanggungjawab,” kata Ridwan ngegombal.

Awalnya remaja itu menolak rayuan Ridwan. Tapi karena terus ditelateni, lama-lama gadis ABG itu akhirnya bertekuk lutut untuk Ridwan. Saking kemaruknya, seperti mau mengejar target saja, hanya dalam tempo 2 bulan Ridwan berhasil menggauli si ABG minimal 10 kali.

Tapi ternyata pegawai koperasi bagian penagihan itu gayanya macam politisi, mudah ingkar janji. Begitu ABG itu lapor hamil 2 bulan, Ridwan malah kabur-kaburan, tak mau lagi menemui  sang ABG. Saidi yang berteman akrab, mencoba mencari Ridwan untuk bermusyawaroh ala Asmuni, tapi tak direspon dengan baik. Akhirnya Ridwan dilaporkan Saidi ke polisi Polresta Surabaya.

Dalam pemeriksaan di kepolisian Ridwan mengaku tak tahu bahwa Saidah masih bertatus gadis di bawah umur. Sebetulnya dia ingin menikahi anak itu, tapi keluarganya tidak sabar, malah keburu lapor polisi. “Saya kan perlu ijin kantor juga,” katanya sok tahu.

Yaaak, seperti anggota TNI saja koen (kamu). (gunarso ts)