WALI KOTA Bogor, Bima Arya berencana akan menemui dan berdialog dengan
para warga Kota Bogor yang terdampak rencana proyek pembangunan jalur
ganda (double track) Bogor – Sukabumi.
Hal ini dikatakannya usai menerima laporan Camat Bogor Selatan, Atep
Budiman saat Briefing Staff di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor,
Selasa (17/09/2019). “Terhadap warga Kota Bogor yang terdampak proyek pembangunan rel ganda,
kita tidak bisa lepas tangan begitu saja. Untuk aparatur wilayah terkait
tetap berdialog dengan warga terdampak,” kata Bima.
Kepada Camat Bogor Tengah dan Camat Selatan, Bima secara khusus
memerintahkan untuk mengecek dan menjajaki lahan, lokasi atau aset-aset
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di wilayahnya, guna mengantisipasi dampak
sosial bagi warga Kota Bogor yang terdampak.
Dalam laporan, Camat Bogor Selatan, Atep Budiman menyebutkan, kurang
lebih ada 1.645 rumah yang ada di Kelurahan Kelurahan Rancamaya,
Kertamaya, Genteng, Cipaku, Lawang Gintung, Batutulis, Empang dan
Bondongan di Kecamatan Bogor Selatan serta dua Kelurahan lain di
Kecamatan Bogor Tengah. Rinciannya 1.500 rumah di Kecamatan Bogor
Selatan dan sisanya di Kecamatan Bogor Tengah.
“Dari jumlah tersebut, sebanyak 700 rumah di Kelurahan Empang menjadi
jumlah terbanyak yang terdampak. Selain itu kurang lebih ada 45
fasilitas umum dan fasilitas sosial ikut terdampak, diantaranya
poskamling, PAUD, majelis dan yang lainnya. Dan lebih 3.000 warga Kota
Bogor akan terdampak secara sosial,” kata Atep.
Atep menyampaikan, proses sosialisasi kepada masyarakat, utamanya yang
terdampak proyek pembangunan tersebut sudah dilaksanakan sejak minggu
pertama September 2019.
Rencananya uang kerohiman akan diserahkan PT. KAI pada awal Desember
2019 secara non tunai yang meliputi empat komponen, yaitu untuk biaya
bongkar, biaya sewa kontrak setahun, biaya mobilisasi dan biaya bagi
rumah-rumah yang memiliki nilai ekonomi.
Sebelumnya akan dilakukan penilaian bersama oleh konsultan penilai
publik yang ditunjuk Dirjen Perkeretaapian sebagai langkah verifikasi
langsung pada Oktober hingga November 2019.
“Kami juga akan mencoba untuk melakukan verifikasi lebih lanjut guna
mengklasifikasi dan mengidentifikasi agar mendapatkan kejelasan lahan
atau bangunan warga yang terdampak proyek pembangunan tersebut,” ujar
Atep.
Terakhir Atep menambahkan, secara umum warga yang terdampak sudah
mengetahui rencana pembangunan tersebut. Kepada semua pihak Atep meminta
bantuan bagi warga yang terdampak sosial atas proyek pembangunan rel
ganda, khususnya di Kecamatan Bogor Selatan.
“Rencananya pelaksanaan pembangunannya akan dilakukan pada awal
2020,” katanya. (ril/yp)