SEMARANG – Puluhan penambang batu di galian C berlarian menyelamatkan diri saat mendadak bukit berbatu padas runtuh . Seorang penambang gagal menyelamatkan diri dan tewas seketika di lokasi kejadian .
Peristiwa tersebut terjadi di lokasi penambangan batu galian C di Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, Sabtu (21/9/2019) . Korban tewas diketahui bernama Sukaimi (61), warga setempat.
Kapolsek Tanggungharjo, AKP Darmono membenarkan kejadian itu. Korban tewas Sukaimi menderita luka parah di kepala dan kakinya .
Disebutkan, musibah terjadi saat cuaca di lokasi kejadian cerah. Saat itu seperti biasanya puluhan penambang batu mulai bekerja menggunakan peralatan manual seperti linggis dan cangkul.
“Saat para penambang sibuk bekerja, mendadak merasakan tanah tebing mulai bergerak . Puluhan pekerja spontan lari menyelamatkan diri meninggalkan peralatan miliknya,” ujar AKP Darmono.
Naas Sukaimi terlambat berlari. Tubuh lelaki tua itu langsung tertimpa longsoran tebing berbatu. Sukaimi menderita luka parah di bagian kepala dan kakinya . Sejumlah pekerja berupaya memberikan pertolongan , tetapi korban sudah tak bernyawa .
“Korban mengalami luka terbuka di bagian kepala belakang bagian kanan sepanjang 12 centimeter dan kaki kanan sepanjang 16 centimeter. Korban meninggal di lokasi karena lukanya sangat parah,” kata AKP Darmono.
Menurut Kapoksek , pihak Muspika Tanggungharjo sebelumnya sudah berulangkali memperingatkan warga sekitar agar tidak lagi melakukan aktivitas penambangan galian C di kawasan Tugulasi itu. Bahkan, di sekitar lokasi juga sudah dipasang papan pengumuman supaya tidak melakukan penambangan. Namun, sebagian warga tidak mengindahkan peringatan ini.
“Lokasi penambangan di derah Tugulasi nantinya akan ditutup karena sudah banyak menimbulkan korban. Nanti akan dialihkan ke lokasi baru di Kampung Polengan masih di Desa Mrisi,” jelasnya. (suatmadji/tri)