Jika anda sedang membutuhkan situs poker online terbaik Indonesia 2025, silakan kontak kami di Nirwanapoker untuk mendapatkan link daftar dan login IDN Poker di situs agen resmi IDN Play terpercaya serta download aplikasi mobile untuk bermain di smartphone Android.

Salah satu kesalahan umum petaruh dalam bermain Toto Macau 4D di permainan togel web VIO88 adalah terlalu sering mengganti strategi. Padahal, konsistensi adalah salah satu kunci menuju kemenangan jangka panjang. Pilih satu metode, uji selama beberapa putaran, lalu evaluasi hasilnya. Situs penyedia data macau 4d bisa membantu Anda menyimpan dan membandingkan hasil prediksi dengan data keluaran resmi. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah strategi yang digunakan efektif atau perlu diubah.


Friday, 06 December 2019

Polisi Tak Tutup Kemungkinan Kasus 2 Mahasiswa Dihentikan

Sabtu, 28 September 2019 — 8:16 WIB
Demo mahasiswa di depan DPR/MPR RI menuntut penundaan pengesahan RUU Pertanahan, RUU Minerba, RUU KUHP, dan RUU Pemasyarakatan. (ikbal)

Demo mahasiswa di depan DPR/MPR RI menuntut penundaan pengesahan RUU Pertanahan, RUU Minerba, RUU KUHP, dan RUU Pemasyarakatan. (ikbal)

JAKARTA – Polisi tidak menutup kemungkinan kalau kasus yang menyandung dua mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, dapat dihentikan atau SP3.

Pasalnya, kini polisi telah melakukan penangguhan penahanan terhadap Hatif dan Nabil. Di mana keduanya diamankan lantaran mengambil dan membawa peralatan milik polisi ketika tengah melakukan aksi unjuk rasa di depan DRP pada 24 September 2019.

“Untuk saat ini semua ditangguhin. Untuk SP3 masih dalam proses,” ujar Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Rovan Richard Mahenu, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2019).

Oleh karena itu, ia mengungkapkan kalau pihaknya tidak menutup kemungkinan kasus kedua mahasiswa itu dihentikan (SP3). Alasannya, kedua mahasiswa tersebut telah meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

“Untuk kasus ini akan kita lakukan pembinaan. Karena dari hasil diskusi mereka sudah minta maaf dan akui salah. Kita lihat juga usia-usia mereka masih produktif. Jadi kita kembalikan ke orang tua,” jelas Rovan.

Untuk diketahui, kedua mahasiswa ini sempat diamankan dan diperiksa oleh polisi karena aksi keduanya viral di media sosial. Hatif diamankan lantaran fotonya yang membawa tameng polisi viral di media sosial. Sedangkan Nabil diamankan karena videonya yang menunjukan dirinya memegang dan membawa handy talkie (HT) milik polisi.

“Saya mohon maaf kepada kepolisian atas tingkah laku saya dalam video yang viral. Hal itu saya ucapkan bukan dari hati tapi respon dari psikis massa aksi,” kata Nabil.

Kini keduanya telah dipulangkan oleh pihak kepolisian. Hal ini karena kedua mahasiswa tersebut telah meminta maaf dan mengakui kesalahan yang diperbuatnya. Sore tadi pun, keluarga Hatif dan Nabil telah menjemput dua mahasiswa itu di Polda Metro Jaya. (firda/yp)